Tugumalang.id – Sri Wahyuni (47), warga Kampung Putih, Kecamatan Klojen, Kota Malang sempat terjebak di dalam kamar tidurnya saat banjir bandang terjadi pada Kamis lalu (4/11/2021).
Air sungai masuk ke dalam rumahnya dan meninggi hanya dalam waktu sepuluh menit, menyebabkan Sri dan anaknya tidak sempat keluar rumah. “Mau keluar nggak bisa. Saya di atas kasur. Ini (anak saya) bisa ditolong bapaknya, tapi bapaknya nggak bisa nolong saya,” tutur Sri.
Sri terjebak selama 30 menit dan harus terus berenang di dalam kamarnya agar tidak tenggelam. Air baru surut 30 menit kemudian dan Sri segera diungsikan ke tempat pengungsian terdekat.
Saat ini, Sri dalam kondisi sehat dan berada di Brawijaya Edupark bersama pengungsi lainnya. Untuk sementara, mereka akan tinggal di sana hingga rumah mereka kembali bersih dan layak huni.
Meski tidak ada kerusakan pada bangunan rumah, seluruh perabotan dan barang-barang di rumah Sri terendam banjir dan tidak bisa digunakan. “Rumahnya nggak papa, tapi kalau perabotannya, kasur, pakaian, semua nggak bisa dipakai,” ujar Sri.
Buku dan seragam anaknya yang duduk di bangku kelas tiga SMP juga terendam banjir. “HP (Handphone) buat sekolahpun ketinggalan, nggak sempat diambil,” tambahnya.
Sri berharap bisa segera kembali ke rumah dan anaknya bisa kembali sekolah. “Kalau saya, yang penting ini (anak saya) bisa sekolah dulu, baru mikir yang lain,” ucapnya.
Saat ini, para relawan dan warga kampung bekerja bakti untuk memulihkan kondisi rumah-rumah di Kampung Putih.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Lizya Kristanti