MALANG, Tugumalang.id – Di usia 24 tahun, Putri Ruswandani telah berhasil mengembangkan UMKM kerajinan crochet (rajut) handmade yang ia beri nama Candyco hingga mempekerjakan 18 perajin. Mereka tersebar di tiga kota, yaitu Tulungagung, Jember, dan Malang.
Perajin rajut yang menjadi mitra Candyco ini kebanyakan berasal dari kalangan ibu rumah tangga. Ada juga perajin yang masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mereka mengerjakan rajutan di rumah masing-masing agar tetap bisa melakukan kesibukan lainnya.
Baca Juga: ParagonCorp Memberi Dukungan Nyata bagi UMKM Melalui Sertifikasi dan Pelatihan Halal
“Dulu saya kerjakan sendiri dibantu ibu. Setelah banyak pesanan, saya memberdayakan ibu rumah tangga yang ada di sekitar rumah. Mereka saya latih untuk membuat produk-produk seperti sepatu dan boneka,” ujar perempuan asal Trenggalek ini.

Sejak berdiri pada Maret 2020, jumlah pelanggan Candyco terus meningkat. Mereka menggandrungi produk-produk unik nan imut dari Candyco, seperti gantungan kunci, sepatu bayi, boneka, dan boneka.
Putri membangun Candyco sebagai penyedia produk-produk rajutan buatan tangan (handmade) yang berkualitas. Nama Candyco pun dipilih agar produk-produknya disukai oleh semua kalangan, layaknya permen.
Baca Juga: Wamen UMKM RI Dorong Potensi Ekraf dan UMKM Kota Batu Melesat ke Tingkat Nasional

Berawal dari promosi melalui media sosial, Candyco kini berkembang dan memiliki galeri di Jalan Raya Candi VI D nomor 165 Kota Malang. Mereka juga mempromosikan produk di media sosial dan e-commerce.
Berawal dari hobi
Saat ditemui di galeri Candyco beberapa waktu lalu, Putri mengatakan dirinya memang menyukai kerajinan sejak kecil. Ketika duduk di bangku SD, Putri sering membuat gantungan kunci dari kain flanel.
“Saya mulai merajut saat SMP dan terus saya lanjutkan waktu SMA,” ujar Putri.

Hobi ini terus ia tekuni saat menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Berbekal media sosial pribadi, ia mulai mempromosikan hasil karyanya.
Rupanya, banyak yang menyukai dan bersedia membeli produk-produk rajutan yang ia promosikan.
Di awal merintis usaha, ia juga menitipkan produk sepatu bayi dan boneka di toko bayi yang ada di Trenggalek dan Tulungagung. Kedua produk tersebut sangat digemari ibu-ibu muda dan masih laris hingga saat ini.
Beri pelatihan bagi perajin rajut
Selama empat tahun, Putri fokus mengembangkan bisnisnya secara online sembari menyelesaikan kuliahnya. Di tahun 2024, setelah lulus kuliah, ia membuka toko offline di Jalan Sigura-gura Kota Malang.
Satu tahun kemudian, Candyco pindah ke tempat yang lebih besar agar bisa memiliki ruang workshop. Di ruang tersebut, Putri bisa memberi pelatihan bagi perajin crochet yang ingin mengasah keterampilan mereka.
“Dulu rukonya kecil, nggak ada ruang workshop. Akhirnya kami pindah ke sini,” kata Putri.
Workshop atau pelatihan juga menjadi produk yang ditawarkan Candyco. Putri sering berbagi ilmu melalui workshop untuk melatih perajin rajut, baik yang digelar oleh Candyco maupun pihak lain.
Salah satu pihak yang pernah mengundang Putri untuk memberikan pelatihan adalah Rumah BUMN Kota Malang by BRI. Di sana, berbagai pelatihan sering diberikan kepada UMKM dan masyarakat lainnya yang ingin menimba ilmu.
Candyco bergabung dengan Rumah BUMN Kota Malang by Bank BRI di akhir tahun 2024. Selama beberapa bulan terakhir, Putri sudah mengisi dua workshop di Rumah BUMN.
Puluhan peserta telah mendapatkan ilmu tambahan dan mengembangkan keterampilan mereka. “Workshop pertama, saya mengisi pelatihan membuat bunga mawar. Saya mendapat fasilitas ruangan dari Rumah BUMN,” kata Putri.
Juarai BRIncubator
Usai bergabung di Rumah BUMN Kota Malang by BRI, Putri mendapatkan lebih banyak informasi untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya adalah informasj tentang BRIncubator.
Program yang diadakan oleh Bank BRI ini berorientasi pada pemberian akses pembiayaan dan peningkatan kapasitas serta kapabilitas UMKM secara digital dan fokus pada validasi ekspor.
Tujuan program ini adalah untuk memoderninsasi UMKM agar berbasis teknologi dan dapat menciptakan teknopreneur di seluruh pelosok Indonesia. “Alhamdulillah kami juara 1 BRIncubator,” kata Putri.
Dari program ini, ia mendapatkan lebih banyak ilmu dalam mengelola bisnis. Ia juga mendapatkan uang tunai untuk menambah permodalan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A