Tugumalang.id – Kegagalan bukanlah akhir segalanya, karena bisa jadi gagal adalah awal bagi kesuksesan. Itulah pengalaman penting dari Khoirunnisa, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) yang baru saja meraih Runner Up II Putri Hijab Jawa Timur (Jatim) 2021. Meskipun sempat gagal tapi dia berhasil bangkit dan berprestasi.
Nisa, sapaan akrab Khoirunnisa, mengaku tidak menduga bisa meraih posisi tersebut. Karena awalnya hanya iseng dan penasaran untuk mengikuti ajang Beauty Pageant dan sekaligus pertama kali terjun ke dunia Pageant tahun 2019 lalu.
Beruntungnya, gadis 24 tahun itu langsung mendapat juara pertama di kompetisi perdananya dalam ajang Duta Susu Nusantara.
Tahun 2021 Nisa mengikuti lagi ajang Putri Hijab Indonesia 2021. Dia sempat gagal di seleksi yang pertama, dia tidak menyerah untuk mencoba lagi pada kesempatan kedua hingga berhasil mewakili Jawa Timur setelah melewati berbagai tahap.
“Sebelum lebaran ada audisi golden ticket tesnya meliputi review produk, tes wawancara dan tulis, tapi gagal. Aku coba lagi pada kesempatan kedua dan alhamdulilah bisa lolos hingga mewakili Jatim,” ujar Nisa saat dikonfirmasi.
Nisa yang kini berprofesi sebagai Presenter UBTV tersebut juga mengatakan bahwa dunia broadcasting dan Beauty Pageant itu ternyata sangat berbeda meskipun masih dalam rumpun entertainment. Ia belajar banyak hal baru di dunia tersebut mulai dari modelling, photoshoot, catwalk, dan lainnya.
Melalui ajang pageant ini, dia membawa visi dan misi untuk mengoreksi stigma yang keliru di masyarakat tentang perempuan berhijab yang masih belum mampu untuk bersaing di dunia profesional.
Dia ingin menunjukkan bahwa hijab bukanlah penghalang untuk dapat berprestasi saat ini. Karenanya dia tidak sungkan untuk membagikan ilmu kepada orang lain dengan semangat untuk melakukan syiar dan dakwah mengenai hijab.
“Goals untuk terus berbagi ilmu memang sekarang sudah aku pupuk. Proses jangka panjang ini sudah aku mulai. Ini benang merah yang aku dapat ketika ikut dunia pageant dan broadcast,” tambah perempuan yang juga bercita-cita menjadi dosen itu.
Reporter : Gabriel Jhon Kantate Simarmata
Editor : Herlianto. A