Malang, tugumalang.id – Untuk menjaga kebugaran tubuh, perlu memastikan bahwa kita menyediakan energi yang cukup. Namun, harus ada keseimbangan antara berapa banyak yang dikonsumsi dan berapa banyak yang digunakan.
Ketika memiliki tujuan terkait berat badan tertentu, istilah surplus dan defisit kalori sering dijadikan solusi bagi kebanyakan orang. Jika Anda masih asing tentang istilah tersebut, artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu kalori, bagaimana dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan surplus dan defisit kalori.
Apa itu Kalori?
Tubuh kita membutuhkan energi untuk berfungsi normal. Kalori adalah ukuran jumlah energi yang diperoleh seseorang dari makan atau mengonsumsi makanan atau minuman tertentu. Segala sesuatu mulai dari otak hingga otot Anda membutuhkan kalori agar berfungsi dengan baik dan membantu Anda menjalani kehidupan sehari-hari.
Anda dianjurkan untuk mengonsumsi kalori harian Anda dalam jumlah yang tepat sepanjang hari jika ingin mencapai tujuan kebugaran Anda. Hal ini disebabkan jumlah kalori yang Anda makan dan bakar setiap hari akan menentukan apakah Anda menambah berat badan, menurunkan berat badan, atau mempertahankan berat badan yang sama.
Nah, untuk menjaga berat badan Anda, energi yang Anda masukkan ke dalam tubuh Anda harus sama dengan energi yang digunakan tubuh Anda untuk berfungsi dan melalui aktivitas fisik Anda. Hal ini disebut kalori maintenance. Meskipun demikian, mungkin ada saatnya Anda ingin seperti menurunkan berat badan atau menambah massa otot.
BACA JUGA: Turunkan Berat Badan dengan Defisit Kalori, Begini Caranya?
Perlu diingat, bahwa batas kalori di sini adalah TDEE yaitu energi yang digunakan tubuh Anda untuk berfungsi dan melalui aktivitas fisik Anda, bukan BMR yaitu batas minimum kalori harian yang harus Anda konsumsi. Perlu untuk mengetahui perbedaan TDEE dan BMR untuk mengetahui kebutuhan kalori harian Anda.
Surplus Kalori
Keadaan surplus kalori berarti Anda makan lebih banyak kalori sepanjang hari daripada yang Anda bakar. Singkatnya keadaan ini dimana Anda mengonsumsi kalori di atas BMR Anda dan kurang dari TDEE harian Anda.
Kelebihan kalori dan energi ini harus dialokasikan ke suatu tempat jika tidak dibakar atau digunakan, sehingga akan disimpan sebagai lemak di tubuh Anda. Ini akan menyebabkan kenaikan berat badan, dan merupakan satu-satunya cara untuk menambah berat badan.
Keadaan yang dikenal dengan istilah bulking ini paling baik jika tujuan Anda menambah massa otot dan menjadi lebih kuat. Kelebihan kalori berarti Anda memiliki lebih banyak energi sepanjang hari dan mampu mendorong lebih keras dalam latihan Anda, menambah kekuatan dan merangsang lebih banyak pertumbuhan otot.
Kekurangan dari surplus kalori adalah adanya penambahan sedikit lemak pada saat yang bersamaan. Mengatasi hal tersebut, Anda dianjurkan untuk memangkas lemak dengan program defisit kalori ketika massa otot Anda sudah sesuai dengan target. Biasanya keadaan surplus energi ini dilakukan selama 4-6 bulan kemudian dilanjutkan dengan program defisit kalori.
Defisit Kalori
Defisit kalori adalah kebalikan dari surplus kalori. Tubuh dalam keadaan defisit kalori berarti membakar lebih banyak kalori sepanjang hari daripada yang Anda konsumsi.
Tubuh Anda tidak akan memiliki cukup energi untuk membakar dari makanan yang Anda konsumsi, sehingga tubuh Anda akan membakar sejumlah lemak untuk mendapatkan energi yang dibutuhkannya. Kondisi yang biasa disebut cutting ini akan menyebabkan Anda menurunkan berat badan.
Namun, perlu diketahui bahwa defisit kalori kurang optimal untuk membangun otot dan mendapatkan kekuatan. Hal ini disebabkan makan terlalu banyak defisit kalori dapat menyebabkan kita merasa lelah sepanjang waktu.
Tubuh juga akan mulai memotong massa otot. Oleh karena itu, dianjurkan untuk latihan kekuatan harus menjadi bagian dari program latihan untuk memastikan bahwa Anda mempertahankan massa otot sebanyak mungkin dan mempertahankan kekuatan, sementara tubuh Anda akan membakar lemak.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Nurul Amelia Putri
editor: jatmiko