MALANG, Tugumalang.id – Makanan pedas selalu menjadi favorit bagi banyak orang, terutama di Indonesia yang kaya akan kuliner dengan berbagai jenis cabai dan rempah-rempah.
Meskipun sensasi pedas dapat meningkatkan selera makan, mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat membawa sejumlah risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
1. Gangguan Pencernaan
Salah satu risiko paling umum dari mengonsumsi makanan pedas terlalu banyak adalah gangguan pencernaan. Cabai dan makanan pedas mengandung senyawa kimia yang disebut *capsaicin*, yang memberikan rasa pedas sekaligus merangsang sistem pencernaan.
Dalam jumlah yang moderat, capsaicin bisa bermanfaat, namun jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan masalah seperti:
• Mulas (Heartburn): Capsaicin dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung dan merangsang asam lambung berlebih, yang kemudian menyebabkan sensasi terbakar di dada atau mulas.
• Gastritis: Konsumsi makanan pedas yang berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada lambung, atau dikenal dengan gastritis, yang bisa disertai mual, muntah, dan rasa nyeri di perut.
• Iritasi pada Usus: Bagi beberapa orang, makanan pedas dapat memicu iritasi pada usus, menyebabkan diare atau kram perut. Pada individu dengan kondisi seperti sindrom iritasi usus (IBS), makanan pedas dapat memperparah gejalanya.
Baca Juga: Pecinta Pedas Wajib Coba, 5 Kuliner Pedas di Malang yang Siap Bikin Lidah Terbakar
2. Masalah pada Kulit
Bukan hanya sistem pencernaan yang terpengaruh, namun terlalu banyak makan makanan pedas juga dapat berdampak pada kondisi kulit. Makanan pedas bisa meningkatkan suhu tubuh dan memicu keringat berlebih, yang dapat menyebabkan:
• Jerawat: Keringat yang bercampur dengan minyak kulit bisa menyumbat pori-pori dan memicu jerawat. Selain itu, makanan pedas dapat meningkatkan peradangan pada tubuh yang berpotensi memperburuk kondisi kulit.
• Rosacea: Pada orang dengan kulit sensitif atau kondisi kulit tertentu seperti rosacea, makanan pedas dapat memperparah kemerahan dan peradangan pada wajah.
3. Efek pada Sistem Saraf
Capsaicin dalam makanan pedas memberikan sinyal ke otak bahwa tubuh sedang mengalami panas atau “terbakar.” Efek ini, meskipun terasa menantang bagi pecinta makanan pedas, dapat memicu:
• Sensasi Sakit: Ketika tubuh menerima sinyal dari saraf bahwa ada rasa terbakar, respons alaminya adalah dengan melepaskan endorfin untuk meredakan rasa sakit. Namun, terlalu sering merangsang saraf dengan capsaicin bisa menyebabkan hipersensitivitas terhadap rasa sakit.
• Sakit Kepala: Makanan pedas dapat memicu pelebaran pembuluh darah di otak, yang pada beberapa orang bisa menyebabkan sakit kepala atau migrain.
4. Efek Pada Sistem Pernapasan
Makanan pedas, terutama yang mengandung cabai dalam jumlah besar, dapat memicu iritasi pada sistem pernapasan. Ini karena capsaicin bisa merangsang selaput lendir di hidung dan tenggorokan, menyebabkan:
• Batuk atau Bersin: Setelah mengonsumsi makanan pedas, banyak orang mengalami batuk atau bersin karena iritasi pada tenggorokan. Dalam beberapa kasus, makanan pedas juga dapat memicu gejala seperti *hidung berair*.
• Asma: Pada individu dengan asma, konsumsi makanan pedas dapat memperburuk gejala asma atau memicu serangan asma karena iritasi pada saluran pernapasan.
Baca Juga: Pedasnya Enak Pol! 5 Rekomendasi Sego Sambel di Malang yang Patut Dicoba
5. Potensi Insomnia
Sensasi terbakar yang disebabkan oleh makanan pedas dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang. Makanan pedas dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan perasaan tidak nyaman yang mengganggu tidur.
Selain itu, makanan pedas yang dikonsumsi menjelang waktu tidur dapat menyebabkan *gangguan pencernaan* seperti refluks asam, yang juga dapat memengaruhi tidur.
6. Kecanduan Makanan Pedas
Meskipun terdengar tidak biasa, ada orang yang mengalami kecanduan makanan pedas. Capsaicin dapat memicu pelepasan endorfin, hormon yang memberikan rasa senang.
Beberapa orang mungkin merasa terdorong untuk terus mengonsumsi makanan pedas karena efek euforia ini, meskipun sudah mengalami efek negatif pada kesehatan mereka.
Meskipun makanan pedas memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan metabolisme dan meredakan rasa sakit sementara, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan.
Gangguan pencernaan, masalah kulit, efek pada sistem saraf dan pernapasan, serta potensi insomnia adalah beberapa efek negatif dari terlalu banyak makan makanan pedas. Sebaiknya, konsumsi makanan pedas secara seimbang dan kenali batas toleransi tubuh terhadap rasa pedas agar tetap bisa menikmatinya tanpa mengorbankan kesehatan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Lutfa Putri Valentina (Magang)
editor: jatmiko