BATU, Tugumalang – Polisi masih perlu waktu hingga 14 hari untuk menyimpulkan penyebab kebakaran yang menimpa salah satu komplek pasar relokasi Kota Batu. Saat ini, semua pihak masih perlu menunggu hasil uji forensik di labfor Polda Jatim hingga sekitar 27 Januari 2023 mendatang.
Kapolres Batu AKBP Oskar Syamsudin menuturkan pasca-kejadian pihaknya sudah membawa sejumlah sampel untuk diperiksa. Sampel itu sudah dibawa ke Polda Jatim.
”Untuk hasilnya masih butuh waktu hingga 14 hari ke depan. Kemungkinan nanti dari Polda Jatim yang akan mengumumkan penyebab kebakaran ini,” kata Oskar, Minggu (15/1/2023).
Adapun, sejumlah sampel yang dibawa seperti kertas, plastik hingga potongan kabel yang nantinya akan diperiksa di Puslabfor. Selain itu, petugas juga meminta keterangan dari pedagang.
”Nanti juga ada menghimpun dari keterangan ahli untuk menentukan penyebab pasti kebakaran,” imbuh Oskar.
Adapun akibat kebakaran ini untuk sementara membuat kurang lebih sebanyak 50 pedagang terdampak tak bisa berdagang. Mereka tak bisa berdagang karena lokasinya berada di dekat titik api dan masih harus dilokalisir sementara.
Sebenarnya, pedagang sudah diperbolehkan untuk berdagang per Kamis (12/1/2023). Namun jika butuh listrik, untuk sementara tidak bisa karena teknis perbaikan instalasi listrik butuh waktu.
Menurut Kepala Diskumdag Kota Batu Eko Suhartono, keputusan pedagang untuk beroperasi sepenuhnya masih menunggu kajian lintas pihak. Terutama soal pemasangan instalasi listrik.
”Kan masih harus dianalisis dulu, jadi kami masih menunggu keputusan. Kalau yang tidak butuh listrik mungkin besok sudah bisa buka,” kata Eko.
Sementara, untuk nasib 9 pedagang yang menjadi korban terdampak kebakaran akan dikoordinasikan lagi. Pasalnya, kemungkinan besar bedak semula tidak akan dibangun ulang. Lagipula, dalam kurun 3-4 bulan lagi, Pasar Induk Among Tani telah rampung dibangun.
Sebagai alternatif, terang Eko, jika ingin berdagang lagi, maka bisa menempati bedak kosong di sisi timur area sayur. Menurut dia, sejumlah pedagang juga telah merelakan agar bedaknya bisa dipakai orang lain daripada kosong.
Total diperkirakan kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp 250 juta. Sejumlah material milik pedagang yang terbakar diantaranya adalah plastik, kertas dan sejumlah barang alat pecah belah lainnya.
Seperti diketahui, dalam Pasar Relokasi Kota Batu itu menampung kurang lebih 3.200 pedagang. Mereka menempati lokasi itu hingga pasar aslinya rampung dibangun pada sekira Mei 2023.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko