Tugumalang.id – Ketela merupakan salah satu hasil bumi terbesar yang ada di lereng Gunung Kawi, tepatnya di Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Sayangnya, hasil panen dari umbi-umbian itu, langsung dijual tanpa diolah terlebih dahulu.
Oleh karena itu, warga Desa Balesari mengadakan Pelatihan Produk Olahan Ketela, di Balai Desa Balesari, pada Sabtu (20/11/2021).
Pemateri Pelatihan Produk Olahan Ketela, Dewi Ambarwati mengatakan bahwa ketela dapat memiliki nilai lebih jika dijadikan sebagai produk olahan. Terlebih lagi jika masyarakat dapat memasarkan secara daring, sehingga dapat menjangkau lebih banyak pembeli.
Senada, Penanggung Jawab Pelatihan Produk Olahan Ketela, Triya Intan Fandini menyampaikan bahwa sebelumnya setelah selesai masa panen, masyarakat langsung menjual tanaman umbi-umbian tersebut.
“Sebelumnya ketela itu langsung dijual, karena itu harapan kami nantinya pasca pelatihan ini masyarakat dapat menjadikan ketela sebagai produk olahan terlebih dahulu sebelum menjualnya sehingga dapat mendapatkan hasil yang lebih optimal,” harapnya.
Kegiatan tersebut didampingi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unira Malang. Dalam sambutannya, Ketua LPPM Unira Malang, Muhammad Imron menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak akan berhenti sampai di sini saja.
“Minggu depan pelatihan ini akan dilanjutkan dengan Pelatihan Digital Marketing sehingga masyarakat nanti dapat lebih mudah memasarkan produk olahan yang dibuat oleh masyarakat Desa Balesari,” ucapnya.
Imron juga mengatakan bahwa dalam kegiatan yang diikuti oleh Ibu-ibu PKK ini, di pekan depan masyarakat akan dilombakan untuk membuat produk olahan sekreatif mungkin, baik itu dibuat olahan tradisonal ataupun yang kekinian.
“Hari ini ibu-ibu akan diajari bagaimana caranya membuat Talang Surga dan Taro Sako dari bahan tela. Tapi, untuk menambah semangat ibu-ibu, minggu depan akan kita adakan lomba produk olahan ketela. Produknya bebas mau buat apa saja yang penting olahan. Kalau bisa dibuat setradisional mungkin yang menunjukkan ciri khas dari Desa Balesari,” tuturnya.
Imron berharap nantinya Pelatihan Produk Olahan Ketela dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat. “Semoga pelatihan ini membawa manfaat bagi masyarakat. Jadi nanti ilmu yang didapat oleh ibu-ibu saya harap bisa ditularkan ke masyarakat yang lain sehingga dapat berkembang bersama,” harapnya.
Pelatihan Produk Olahan Ketela ini merupakan rangkaian acara Festival Lereng Kawi yang digelar oleh Warga Desa Balesari.
Ketua Panitia Festival Lereng Kawi, Wahyu Ahmad Muzaidin mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan salah satu hal yang nantinya akan dijadikan alat untuk mendongkrak kebudayaan yang ada di Desa Balesari.
Reporter: Fathoni
Editor: Lizya Kristanti