Malang, Tugumalang.id – Beredar informasi soal adanya kejanggalan dalam kematian seorang seniman bernama Agus Salim alias Gimbo. Pihak Dewan Kesenian Malang (DKM) diduga telah membelokkan fakta terkait penyebab kematian Gimbo. Ketua DKM Malang pun mulai buka suara.
Kejanggalan itu mencuat setelah poster kronologi kematian Gimbo beredar luas di whatsapp grup dan media sosial. Dalam kronologi poster itu, mulanya ada acara pentas theater yang digelar komunitas teater Kota Malang di DKM pada 3 April 2023.
Setelah acara itu berlangsung, beberapa seniman termasuk Gimbo berbincang dalam diskusi kecil di salah satu ruangan DKM. Gimbo yang dikenal kritis terlibat perdebatan panas dalam diskusi yang berlangsung hingga dini hari itu. Salah satu orang diduga tidak terima dengan kritikan Gimbo hingga melakukan pemukulan.
Kemudian sekitar pukul 11.00 WIB pada 4 April 2023, Gimbo ditemukan terkapar dalam kondisi babak belur di DKM. Gimbo dilarikan ke rumah sakit. Dia sempat menjalani operasi dan dinyatakan koma hingga akhirnya meninggal dunia.
BACA JUGA: Libatkan Generasi Muda, Musyawarah Masyarakat Seni Kota Malang Tuntas Digelar
Selanjutnya, pihak DKM disebut diduga telah membelokkan fakta soal kronologi kematian Gimbo kepada polisi, yakni karena jatuh dari tangga di DKM.
Menanggapi hal itu, Ketua DKM Malang, Dimas Novib menjelaskan bahwa memang saat itu ada gelaran pentas teater dan ada Gimbo. Menurutnya, teater tersebut seharusnya selesai pukul 22.00 WIB.
“Saat itu suasananya memang ramai, kami susah mengontrol. Banyak yang datang terutama mahasiswa,” ucapnya Rabu (28/6/2023).
Dia mengaku tak bisa membeberkan kronologi peristiwa yang dialami Gimbo di DKM karena pihak keluarga Gimbo tidak berkenan.
“Percuma saya bilang karena ini kesepakatan dengan keluarga tidak bisa dibeberlan kronologinya,” jelasnya.
Disinggung soal kebenaran kronologi dalam poster yang beredar, Dimas menyebut bahwa itu tak sepenuhnya benar. Namun dia juga enggan memaparkan fakta sebenarnya.
Dia membantah adanya pengeroyokan terhadap Gimbo. Hanya saja diakuinya ketegangan memang sempat terjadi antara Gimbo dan salah satu pengurus DKM berinisial B di malam itu. “Iya ini person to person,” ujarnya.
Dimas menyayangkan poster kronologi kematian Gimbo yang beredar luas. Sebab menurutnya, pihak keluarga juga menyayangkan hal itu karena tidak konfirmasi ke pihak keluarga.
“Keluarga menyayangkan karena ada kelompok yang tidak berkomunikasi dengan keluarga meminta izin keluarga tiba tiba muncul,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Klojen, Kompol Syabain Rahmad Kusriyanto menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyelidiki peristiwa tersebut.
“Kami sudah mendatangi dan mengecek lokasi TKP. Sekaligus, meminta keterangan dan memeriksa para saksi,” tuturnya.
“Pihak keluarga korban belum membuat laporan. Meski begitu, tetap kejadian ini kami dalami,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko