Malang, tugumalang.id – Aspirasi generasi muda untuk bisa memimpin negeri menggema di Malang. Hal itu disuarakan oleh Kawan Gibran, relawan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka usai mengelar rapat konsolidasi Kawan Gibran Jatim di Malang pada Rabu (8/11/2023).
Koordinator Nasional (Kornas) Kawan Gibran, Ali Muthohirin mengatakan bahwa kemunculan Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Prabowo menjadi pertanda bahwa generasi muda kini sudah bisa turut serta dalam pesta demokrasi pemilihan pemimpin negeri di Pemilu 2024.
“Selama ini anak muda hanya menjadi penonton, bahkan pemain cadangan pun tidak dalam Pilpres. Nah, pada 2024, statusnya naik, dari penonton menjadi pemain inti. Itu terwujud melalui kehadiran Gibran,” kata Ali.
Menurutnya, pasangan capres-cawapres lain bisa saja mengusung visi misi tentang anak muda. Namun, kata Ali, hanya Prabowo-Gibran yang benar benar sudah mengimplementasikan bahwa generasi muda bisa berpartisipasi di Pilpres 2024.
Dikatakan, kehadiran Giban menjadi angin segar dan sejarah baru bahwa generasi muda bisa berkontestasi dalam pemilihan pemimpin negeri. Untuk itu, Ali mengatakan, Pemilu 2024 adalah momentum bagi generasi muda.
“Bagi kami, Pemilu 2024 momentum anak muda jadi pemain inti,” ucap Ali yang juga merupakan mahasiswa pascasarjana Universitas Brawijaya Malang itu.
Baca Juga: Khofifah Beri Sinyal Gabung Tim Pemenangan Prabowo-Gibran
Ali menambahkan, jumlah generasi muda yang mendominasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) perlu menjadi perhatian. Sebab menurutnya, potensi besar tersebut seringkali hanya menjadi obyek dalam Pemilu dan Pilpres.
Padahal menurutnya, data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan bahwa daftar pemilih tetap (DPT) pada Juli 2023 didominasi oleh anak muda. Setidaknya, 52 persen pemilih 2024 adalah pemilih muda.
Pemilih berusia 17-30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa. Sedangkan pemilih berusia 31-40 tahun sebanyak 20,7 persen atau sekitar 42,4 juta jiwa.
“Harus diakui, Gibran ini representasi tak terbantahkan dari kalangan milenial,” ungkapnya.
Meski muda, Ali yang juga merupakan mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu menyebut, Gibran sudah sangat layak. Sebab, Gubran telah teruji dengan terpilih sebagai Wali Kota Solo. “Prestasinya sebagai wali kota juga bukan kaleng kaleng,” ujarnya.
Selama menjadi Wali Kota Solo, Gibran menurutnya mampu membawa kota yang dipimpinnya menjadi kota ternyaman di Indonesia versi Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) 2022. Pertumbuhan ekonomi di Solo juga melejit hingga 6,25 persen pada 2023, di atas pertumbuhan rata rata di Jawa Tengah.
“Jangan lupa, Solo juga menjadi salah satu kota dengan indeks toleransi tertinggi di Indonesia. Sebagai Wali Kota Solo, Gibran benar benar peduli dengan toleransi umat beragama,” beber alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.
Diketahui, dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022, Solo berada pada urutan keempat. Ali mengatakan, hal itu tak lepas dari kebijakan Gibran dalam memberikan ruang kepada agama mana pun untuk merayakan hari besar keagamaannya di Kawasan Balai Kota Solo.
Sementara itu, Koordinator Wilayah (Korwil) Kawan Gibran Jawa Timur, Randy Latu menambahkan bahwa pihaknya mengakui ada banyak pihak yang meragukan Gibran bisa memimpin negeri karena usianya yang masih muda.
“Wajar, selama ini kita selalu dicekoki dengan narasi anak muda belum siap secara mental. Belum cukup pengalaman,” ujarnya.
Randy yang juga merupakan mahasiswa pascasarjana UMM itu dengan lantang menyatakan bahwa Pemilu 2024 akan menjadi bukti bahwa generasi muda mampu berkompetisi.
“Anak muda sudah siap. Tentu saja, anak muda yang berprestasi seperti Gibran,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko