MALANG – Dalam sepekan awal bulan suci ramadan 1422 H, Dinas Kesehatan Kota Malang mencatat ada peningkatan kasus kematian akibat COVID-19. Hal ini cukup menyita perhatian tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Kota Malang.
Jubir Satgas COVID-19 Kota Malang, Husnul Mu’arif mengatakan, peningkatan ini diketahui berdasarkan laporan jumlah pemulasaraan jenazah dari UPT Pemakaman Kota Malang dan juga RS Rujukan di Kota Malang.
”Kalau melihat dari laporan itu memang trennya justru naik. Kalau sebelumnya itu sehari rata-rata hanya 1-4 pemakaman, kalau sekarang maksimal bisa sampai 9 pemakaman,” kata dia dihubungi, Sabtu (24/4/2021).
Menurut Husnul, faktor peningkatan ini terjadi karena hal-hal yang sifatnya medis. Mulai keterlambatan penanganan hingga karena faktor penyakit komorbid alias penyakit penyerta pada pasien.
”Rata-rata karena pasien yang dibawa ke RS rujukan itu kondisinya sudah parah. Lalu juga karena penyakit komorbid, karena gak bisa diprediksi. Karena komorbid ini bisa saja sewaktu-waktu memicu kondisi pasien terus memburuk,” jelasnya.
Sebab itu, dirinya mewanti-wanti agar masyarakat Kota Malang masih terus waspada. Pandemi COVID-19 belum sepenuhnya mereda. Husnul menyarankan agar warga rutin memeriksakan diri ke fasyankes terdekat.
”Jadi bisa terkontrol, kalau ada penyakit komorbid bisa ditangani sejak dini. Kalau merasakan sesuatu yang tidak enak di badan cepat periksakan ke dokter. Lagipula, periksanya juga gak bayar,” tegas dia.