Malang, tugumalang.id – Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dipenuhi dengan berbagai kisah heroik para pahlawan yang gigih dalam melawan penjajah Belanda. Salah satu pahlawan yang patut dikenang adalah Kacung Permadi, sosok luar biasa asal Pujon, Malang yang bertekad dan berani berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan.
Pahlawan yang lahir pada tahun 1926 ini, merupakan anggota Detasemen kepolisian kawedanan Pujon dibawah pimpinan Gardjito. Beliau memiliki peran yang besar dalam masa perang kemerdekaan 1945-1949. Kacung Permadi pernah memimpin perlawanan untuk mempertahankan wilayah Pujon yang sebelumnya direbut Kopral Kastawi agar kembali sesuai dengan apa yang diharapkan.
Pada saat itu, setelah penjanjian Renville daerah Pujon terbagi menjadi dua. Dimana wilayah barat garis status quo Pandesari dikuasai oleh Republik Indonesia, sedangkan wilayah sebelah timur garis status quo dikuasai Belanda. Maka, dibentuklah kesatuan Polisi Keamanan yang menjadikan Kacung Permadi sebagai salah satu anggota untuk menjaga daerah perbatasan tersebut.
Berada dalam situasi gencatan senjata, pihak Polisi Keamanan RI dan Belanda sering kali terjadi pertikaian kecil antara dua kesatuan ini di garis perbatasan. Puncaknya terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda bergerak dari Batu menuju ke Pujon untuk melakukan serangan. Saat itu, tentara Belanda menyerang garis status quo yang dijaga Kacung dan dua pasukannya.
BACA JUGA: Abdul Gani, Sosok Pejuang Melawan Penjajahan Belanda di Kota Batu
Serangan dari Belanda tersebut sangat kuat sehingga Kacung Permadi terbunuh ketika pasukan Belanda berhasil mengintimidasi pos penjaganya. Ia dan pasukannya tewas karena tertembak di bagian dada pada saat mempertahankan wilayah yang dijaganya yaitu daerah Pujon. Namun, sebelum tewas Kacung Permadi sempat menembakkan peluru yang tepat mengenai jenderal Belanda hingga meregang nyawa juga.
Pasukan lainnya yang bersama dengan Kacung Permadi juga tewas saat akan meminta pertolongan. Akhirnya Kacung Permadi dimakamkan di TMP Pujon kemudian dipindahkan ke TMP Suropati, Batu.
Untuk mengenang perjuangannya, Pemerintah Daerah mendirikan Monumen Perang Kemerdekaan II Pujon di Pandesari. Selain itu, Polres Batu menetapkan bahwa Kacung Permadi disebut sebagai Pahlawan di Kepolisian yang menunjukkan jiwa satria dan ideologi Polri yang berani dalam mempertahankan wilayahnya.
Dengan demikian, untuk mengingat dan mengenang jasa-jasanya, nama Kacung Permadi juga ditetapkan sebagai nama jalan depan Polres Batu dan jalan pintas Batu-Pujon. Kisah heroik Kacung Permadi dan pasukannya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menjunjung tinggi semangat patriotisme dan keberanian dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan.
Hingga saat ini, Kacung Permadi tetap dihormati sebagai pahlawan lokal yang berani dan gigih dalam mempertahankan wilayahnya dari penjajah Belanda. Sejarah perjuangan dan pengorbanannya tidak akan pernah terlupakan. Harapannya masyarakat dapat mengenang jasa beliau dan kisahnya akan terus diwariskan sebagai bukti kekuatan dan semangat perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Penulis: Efryca Ayu Nabella
editor: jatmiko