MALANG – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Wali Kota Malang meninjau secara langsung ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di pasar hingga gudang beras Bulog. Dari tinjauan itu, stok beras di Kota Malang dipastikan tersedia hingga 6 bulan kedepan, namun untuk stok minyak goreng kosong.
Wali Kota Malang, Sutiaji menjelaskan bahwa memang ada sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga secara variatif. Namun pihaknya memastikan bahwa harga dan stok beras di Kota Malang masih stabil dan aman untuk 6 bulan ke depan.
“Beras di gudang Bulog masih cukup semua. Jadi untuk 6 bulan yang akan datang masih siap, stok masih tersedia,” ujar Sutiaji, Senin (13/12/2021).
Sementara itu untuk stok minyak goreng, Sutiaji menilai bahwa kelangkaan minyak goreng di Kota Malang terjadi akibat banyaknya bahan dasar minyak goreng yang diekspor ke luar negeri.
“Untuk minyak, kemarin kebijakannya ini kami sudah protes ke Pusat coba ditekan untuk ekspornya. Karena kalau minyak itu kelangkaan karena memang barangnya lebih mahal di pasar internasional ketimbang di lokal. Jadi banyak yang dikeluarkan, sehingga ketersediaan di daerah seperti ini,” jelasnya.
Meski begitu menurutnya, saat ini sudah tampak adanya penurunan harga minyak goreng walaupun belum kembali stabil. “Harga minyak sudah mulai turun. Kalau harga normalnya memang sekitar Rp 14 ribu per liter, tapi sekarang sudah Rp 20 ribu,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Bulog Cabang Malang, Supriyono menjelaskan bahwa pihaknya masih memiliki stok beras sebanyak 4 ribu ton untuk Malang Raya. Disebutkan, kebutuhan beras di Kota Malang hanya mencapai sekitar 200 ton per bulan.
“Jelang akhir tahun, sampai hari ini masih belum ada lonjakan permintaan, harga juga masih aman Rp 8.300 per kilogram. Jadi harga masih stabil, permintaan juga stabil,” bebernya.
Dia juga mengatakan bahwa stok minyak goreng di gudang Bulog Malang sudah habis. Pihaknya juga belum mendapatkan suplai minyak goreng dari Pusat.
“Untuk minyak goreng kami di drop dari Pusat, memang saat ini di Pusat juga lagi kosong. Seperti yang disampaikan Wali Kota tadi, memang lebih banyak di ekspor untuk bahan baku minyak goreng,” jelasnya.
“Jadi di dalam negeri sendiri kita kewalahan. Tapi ini tidak mempengaruhi harga beras,” imbuhnya.
Untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng ini, pihaknya tengah berkoordinasi untuk bantuan suplai minyak goreng dengan Bulog dari wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Jadi untuk minyak goreng di Malang, kita sudah habis. Kami juga lagi koordinasi dengan Bulog wilayah lain. Mungkin barang kali kalau ada stok minyak lebih bisa digeser ke sini,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Jatmiko