MALANG, Tuguamalang – Momentum jelang perayaan Imlek yang akan jatuh pada 22 Januari 2023 menjadi berkah tersendiri bagi perajin lampion di Kota Malang. Salah satunya yakni perajin lampion yang berproduksi di Jalan Ir Juanda, Kota Malang mulai kebanjiran pesanan bahkan hingga menyuplai ke Italia.
Seorang perajin lampion yakni Ahmad Syamsuddin tampak disibukkan dengan aktivitas produksi lampion di sebuah kampung. Mulai membuat kerangka lampion dari rotan, menempelkan kain ke kerangka hingga melakukan finishing. Lampion lampion itu ternyata sudah ada yang memesan.
Syamsuddin mengaku memang ada kenaikan pesanan sekitar 40 persen dari pada tahun tahun sebelumnya. Kenaikan pesanan ini menurutnya menjadi momentum kebangkitannya dalam memproduksi lampion.
Dia menyebut tahun ini mendapat pesanan sekitar 6 ribu lampion dari berbagai daerah. Syamsyuddin mengaku bersyukur dengan pesanan ini meski sebelum pandemi dia biasanya sampai dapat puluhan ribu pesanan lampion.
“Pesanan mulai meningkat sejak 2 bulan lalu, seperti ekspor ke Italia. Memang 2 bulan sebelum Imlek selalu pesan dulu. Orangnya pesan biasanya antara 2 ribu sampai 3.500,” ujarnya.
Untuk harga lampion, Syamsuddin membandrol harga mulai Rp 25 ribu hingga Rp 5 juta. Sedangkan produk lampion yang banyak diekspor keluar negeri yakni Italia dibandrol dengan harga Rp 90 ribu.
Kemudian ukuran diameter lampion yang dia buat yakni antara 20 centimeter hingga 3 meter. Dia menyebut ukuran yang paling banyak dipesan adalah ukuran 20-50 centimeter.
“Pesesanan saat ini dari lokal Malang, Jakarta kemudian luar negeri juga. Paling banyak kirim ke luar negeri, tiap tahun ke luar negeri sekitar 2 ribu,” tuturnya.
Di tahun 2023 ini trend warna lampion yang paling banyak dipesan adalah warna merah dan putih. Warna putih sendiri muncul karena disesuaikan dengan shio tahun ini yakni shio kelinci.
“Tahun ini trendnya warna merah dan putih, kan shionya itu sekarang kelinci dan identiknya dengan warna putih,” katanya.
Syamsuddin berharap produksi lampionnya ini bisa terus berkembang. Pasalnya, saat ini dia juga mempekerjakan sebanyak 17 pekerja untuk memproduksi lampionnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko