BATU, Tugumalang – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Batu, Jawa Timur menbuat ketar-ketir banyak pihak. Apalagi, pada 2021 lalu secara tak terduga terjadi banjir bandang di Desa Bulukerto, Bumiaji. Tentu, sejumlah upaya mitigasi pencegahan harus digenjot.
Pantauan warga, setiap kali hujan deras melanda, Kali atau Sungai Paron yang kini sudah direvitalisasi masih terlihat tak mampu menampung debit air. Ini membuat air meluber hingga ke badan jalan dan rumah warga.
Situasi ini harusnya segera disikapi. Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari meminta agar dinas terkait melakukan normalisasi Kali Paron. Ini mengingat kawasan itu menjadi satu dari beberapa titik langganan banjir ketika hujan melanda.
”Kami minta agar Pemkot Batu segera bertindak. Mumpung awal tahun harus dicegah. Salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai,” kata Khamim, Rabu (11/1/2023).
Pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang dinas terkait mulai DLH, DPUPR dan BPBD untuk hearing terkait permasalahan ini. Terutama terkait penanganan jangka panjang untuk mencegah bencana sebelum kejadian.
Skema penganggarannya, kata dia, nanti bisa diusulkan di P-APBD 2023, jika tidak bisa dimasukkan ke dalam APBD 2023. ”Atau juga bisa menggunakan Belanja Tidak Terduga (BTT),” jelas Khamim.
Di sisi lain, upaya pencegahan juga harus digawangi oleh masyarakat untuk menjaga lingkungan. Seperti dengan tidak membuang sampah ke sungai dan rajin melakukan kerja bakti membebaskan sungai dari sumbatan sampah.
Terpisah, Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu juga membenarkan jika potensi banjir di Kecamatan Bumiaji masih riskan terjadi. Penyebab utamanya juga berasal dari sumbatan sampah. Artinya, upaya normalisasi harus dilakukan lagi lebih intensif.
”Kami harap semua saling bersinergi, tak hanya dari OPD terkait tapi juga masyarakat,” ujarnya.
Reporter: ulul Azmy
editor: jatmiko