MALANG – Waktu sudah menunjukkan 23.00 WIB. Satu jam kurang berganti hari, namun belasan anak muda terlihat begitu sibuk memindahkan bantuan kebutuhan sembako dari truk ke dalam bangunan di sebuah tempat yang ada di Perumahan Graha Pelita Asri, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Sabtu (6/11) malam.
Rencananya bantuan tersebut besok hendak disalurkan ke korban bencana banjir yang ada di Kota Batu dan Kota Malang.
Barisan anak muda yang memiliki kegiatan positif ini menamakan dirinya Jaringan Solidaritas Kemanusiaan (Jausan). Mereka sudah beberapa hari ini terjun langsung ke lokasi bencana yang ada di Kota Batu.
Husein selaku koordinator Jausan menyampaikan saat ini di timnya memang sedang banyak anak muda. Mereka adalah rekrutan baru beberapa tahun belakangan.
“Memang yang baru ini kami rekrut pemuda. Kebutuhan regenerasi itu pemuda. Jumlah di Malang sekitar 40-50,” ujarnya.
Dalam rekruitment baru ini relawan menurut dia dididik dengan betul. Sehingga memiliki skill yang cukup lumayan ketika diterjunkan di lokasi bencana.
“Dalam rekrutment kami pakai metode pendidikan dasar. Ada kepemimpinan, kedisiplinan, dan lainnya,” lanjut mahasiswa Universitas Negeri Malang ini.
Untuk tugasnya sendiri, jelas Husein, adalah terjun ke lokasi di mana ada bencana.
“Kalau ada bencana langsung merespon dan turun. Pertama kami butuh asesment. Kebutuhan korban bagaimana? Pendataan lah,” tegasnya.
Selain itu yang menjadi fokus utama saat terjadi bencana di lokasi kata dia adalah pencarian orang hilang. “Orang hilang ini jadi prioritas dalam bencana yang selalu diutamakan,” bebernya.
Dahulu saat awal terbentuk Jausan ini jelas Husein diisi oleh beberapa orang dari pecinta alam serta orang SAR. Dari situ kemudian terbentuk, berkumpul dan lanjut diadakan pelatihan.
Berjalannya waktu selain belajar mandiri Jausan juga berguru pada TNI. “Pernah juga kita latihan bareng TNI serta Basarnas. Jadi belajar terus-menerus,” imbuh dia.