Tugumalang.id – Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Jawa Timur, telah rampung pembangunannya sejak Mei 2023 lalu. Namun hingga kini, tidak ada tanda-tanda pedagang akan dipindahkan dari tempat relokasi. Lalu, sampai kapan?
Informasi terbaru, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Batu akan melakukan pengundian jatah kios atau bedak para pedagang pada akhir bulan Agustus 2023 nanti.
Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono, menuturkan saat ini proses perpindahannya masih menunggu sejumlah tahapan proses administrasi. Saat ini, tim percepatan Pasar Induk Kota Batu masih melakukan penataan agar prosesnya lebih matang.
Baca Juga: Pasar Induk Among Tani Kota Batu Dilengkapi Timsus Pemburu Tikus
“Rencana pengundian kios akan kami lakukan pada minggu ketiga bulan Agustus 2023 nanti,” kata Eko, Kamis (10/8/2023).
Nanti, setelah proses itu pedagang akan diundang untuk sosialisasi sebelum pindah. Eko mengimbau dalam sisa waktu yang ada, pedagang diharapkan mempersiapkan SK asli agar tidak ada masalah berarti di kemudian hari.
Terkait harapan pedagang untuk payung hukumnya, diketahui, Peraturan Wali Kota Batu Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Wali Kota Nomor 83 Tahun 2021 Tentang Tata Cara Relokasi Pedagang Pasar Besar Batu telah diterbitkan dan ditandatangi oleh Pj Wali Kota Batu.
Eko menegaskan bahwa proses pengundian hingga relokasi nanti pihaknya masih fokus melayani para pedagang yang akan menempati kios dan los. Sementara PKL Pasar Pagi, akan ditindaklanjuti setelah relokasi pedagang pasar induk selesai.
Baca Juga: Jegal Rentenir, Gubernur Minta Bank Jatim Beroperasi 24 Jam di Pasar Induk Among Tani
Sementara, Ketua Paguyuban Pedagang Sembilan Zona Pasar Besar Batu, Muhammad Ali Zubaidi, juga berharap dalam kepindahan pedagang nanti tidak meninggalkan permasalahan. ”Jadi harus klir sejak awal dulu,” tegasnya.
Seperti diketahui, bangunan pasar yang baru sudah rampung sejak akhir Mei 2023 kemarin, Tampak, lanskap bangunan baru pasar induk 3 lantai ini sudah bisa dilihat.
Baik dari perwajahan depan maupun belakang, termasuk kios-kios dengan pintu rolling door. Total ada 3.306 pedagang menempati kiosnya maksimal pada Juli 2023 mendatang.
Namun hingga per 1 Juli 2023, pedagang masih belum pindah karena pasar yang dibangun dengan anggaran APBN senilai Rp 152 miliar ini menunggu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Mayoritas pedagang harap-harap cemas agar bisa segera pindah. Ancaman kebakaran hingga daya beli yang melemah di tempat relokasi jadi kekhawatiran para pedagang.
Peristiwa kebakaran di tempat relokasi sudah terjadi sebanyak 2 kali selama kurun waktu 1,5 tahun ini. Terakhir, kebakaran di pasar terjadi pada Kamis (15/6/2023) lalu dan pertama pada Januari 2023 lalu.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A