Tugumalang.id – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang secara resmi memberangkatkan tim pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ke Ranu Kumbolo, Semeru pada Jumat (7/2/2025). Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD memimpin langsung pemberangkatan tim tersebut.
Tim pemasangan PLTS tersebut terdiri dari mahasiswa Teknik Elektro, Himakpa, alumni Teknik Elektro, Gimbal Alas Indonesia, Forsil Mapala Malang Raya hingga relawan pecinta alam.
Baca Juga: Rayakan Natal, Rektor ITN Malang Ajak Sivitas Akademika Sambut Tahun 2025 dengan Semangat Baru
Awan mengatakan bahwa pemasangan PLTS di Ranu Kumbolo itu merupakan komitmen ITN Malang dalam mendukung green energy dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak termasuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pemasangan PLTS itu bertajuk ‘The Great Collaboration Green Energi PLTS for Ranu Kumbolo’.
![Pelepasan tim pemasangan PLTS ke Ranu Kumbolo. (Foto/dok. ITN Malang)](https://tugumalang.id/wp-content/uploads/2025/02/796a63f8-cc6d-42b7-ab6f-b6f5950b972c.jpg)
“Kami ingin mensuport fasilitas di Ranu Kumbolo dengan energi listrik dari PLTS. Mudah mudahan PLTS ini bisa membantu pihak taman nasional untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pendaki,” kata Awan.
Dikatakan, PLTS tersebut merupakan karya dari mahasiswa Teknik Elektro ITN Malang. Mulai dari perencanaan, perakitan, pemasangan hingga pengujian semuanya dilakukan oleh mahasiswa, dibawah pendampingan dosen Teknik Elektro, Dr. Ir. Widodo Pudji Muljanto, MT.
Baca Juga: Suka Cita Misa Malam Natal dan Pesta Natal Anak di Gereja ST Thomas Aquinas ITN Malang
Hal ini tentu menjadi bukti bahwa mahasiswa ITN Malang cukup kompeten dalam mengimplementasikan keilmuannya dibidang Energi Baru Terbarukan (EBT).
“Kami selama 1-2 minggu kemarin, merancang, merakit, dan menguji coba PLTS sebelum diberangkatkan. Ini untuk mempermudah kerja tim pemasangan,” lanjutnya.
![Pelepasan tim pemasangan PLTS ke Ranu Kumbolo. (Foto/dok. ITN Malang)](https://tugumalang.id/wp-content/uploads/2025/02/1b22143c-478a-408c-af03-e6037de70089.jpg)
PLTS berkapasitas 3,2 kWp itu akan dipasang sebagai sumber energi listrik penggerak pompa air untuk memenuhi kebutuhan air bersih para pendaki. Kemudian juga untuk sumber penerangan pada malam hari di kawasan Ranu Kumbolo.
Upaya ini diharapkan bisa membantu BB TNBTS dalam memberikan pelayanan kepada para pendaki. Jika dibutuhkan, kedepan sistem ini bisa dikembangkan untuk monitoring pergerakan pendaki demi meningkatkan keselamatan di jalur pendakian Semeru.
“Kami dari Teknik Elektro berkomitmen mengembangkan sistem ini. Smart grid disisi remote area yang belum terjangkau oleh PLN. Sehingga bisa menjadi terobosan kolaborasi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan industri,” jelasnya.
Smart grid adalah sistem jaringan listrik yang menggunakan teknologi digital untuk memantau, mengatur, dan mendistribusikan suplai listrik.
Upaya ITN Malang dalam mendukung fasilitas pendakian inipun mendapat apresiasi dari Kepala TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, S.Hut., M.Sc. Menurutnya, keberadaan PLTS menjadi alternatif energi ramah lingkungan dibanding genset yang selama ini telah digunakan.
“Ini menjadi bagian dari upaya memperbaiki kualitas pelayanan pendakian. Ranu Kumbolo menjadi basecamp kedua setelah Ranu Pane untuk menuju ke arah puncak (Semeru). Di sini tempatnya berkumpul pendaki. Sehingga mereka sangat membutuhkan fasilitas seperti dukungan air bersih, shelter, mushola, toilet,” jelasnya.
Sebelumnya, para pendaki mengambil air langsung dari danau Ranu Kumbolo, yang berpotensi mencemari air danau. Maka, kemudian air dipompa ke bak penampung, sehingga air danau lebih bersih dan sustainable (berkelanjutan).
“Awalnya air dipompa dengan genset, tapi tidak ramah lingkungan. Maka, dengan ITN menginisiasi pemasangan PLTS bisa beralih ke green energy, dan sustainable,” ujarnya.
TNBTS juga berharap adanya pengembangan sistem pemantauan pendaki untuk meningkatkan aspek keselamatan.
“Jadi kami bisa mengetahui posisi pendaki secara tepat, untuk memudahkan evakuasi jika terjadi kondisi darurat. Ini bentuk sinergi untuk meningkatkan pelayanan dan bentuk dukungan dari ITN Malang,” imbuhnya.
Rudijanta berharap adanya PLTS di Ranu Kumbolo, ITN Malang dan TNBTS kedepannya bisa mengembangkan teknologi hijau untuk mendukung pengelolaan di kawasan konservasi, tidak hanya di Ranu Kumbolo namun juga di kawasan lainnya. ITN yang memiliki banyak potensi sumber daya dan teknologi bisa mengembangkan dan mendukung pengelolaan kawasan konservasi.
“Kolaborasi ini menunjukkan pihak perguruan tinggi benar benar menjadi bagian yang ikut mengimplementasikan pengelolaan biosfer. Semoga bisa dikembangkan dalam riset dan pengembangan yang tepat guna. Kami mengapresiasi ITN Malang, Teknik Elektro, Himakpa, Gimbal Alas Indonesia, dan pihak-pihak lain yang ikut berperan,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A