MALANG, Tugumalang.id – Mendonorkan darah secara rutin ternyata memiliki segudang manfaat. Yang paling utama tentunya bisa membantu sesama yang sedang membutuhkan darah.
PMI Kabupaten Malang setidaknya membutuhkan 1.000 kantong darah per bulan untuk pasien-pasien yang tersebar di Malang. Menurut Staff Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Malang, Tri Rahayu Handayani, jumlah ini belum termasuk kantong-kantong darah yang diambil untuk bank darah di beberapa rumah sakit.
“Ada rumah sakit yang punya bank darah. Mereka mengambil darah yang sehat di sini, lalu diuji silang di sana. Itu namanya dropping. Kalau jumlah yang 1.000 tadi itu di luar dropping,” jelasnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Di samping itu, donor darah bisa dianggap seperti tes kesehatan gratis. Pasalnya, sebelum mendonorkan darah, pedonor akan dicek tekanan (tensi) dan kadar hemoglobin (hb) darahnya. Sehingga, pasien bisa mengetahui kondisi kesehatannya pada saat itu.
“Setiap akan melaksanakan donor, tensi kami lihat dulu. Hb juga kami lihat. Sehingga ketika (hb) kurang, bisa diantisipasi. Mereka jadi tahu harus bagaimana. Itu kan bagus untuk kesehatan,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Yayuk tersebut.
Tak hanya tensi dan kadar hb saja yang bisa diketahui dari donor darah ini. Pedonor juga bisa mengetahui apakah ia memiliki penyakit-penyakit yang bisa ditularkan melalui darah. Menurut Yayuk, ada empat penyakit yang bisa menular lewat darah, yaitu hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan HIV.
“Darah yang sudah disumbangkan ke PMI itu akan diperiksa empat macam penyakit. Sehingga, darah yang kami berikan ke pasien itu bebas dari empat macam penyakit tadi,” tutur Yayuk.
Apabila donor dilakukan secara rutin dalam jangka waktu 2-3 bulan, tentu lebih baik karena pedonor bisa mengecek kondisi kesehatan mereka secara teratur.
“Kalau cek ke laboratorium kan mahal. Kalau itu (donor) sama dengan check up rutin secara gratis,” imbuhnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko