MALANG – Pada Senin (05/04/2021) dilaksanakan Musyawarah Seniman Kabupaten Malang di Pendopo Malang Kepanjen. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengatakan, jika ini adalah bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk mendukung Seniman di tengah Pandemi COVID-19.
“Ini nanti kami upayakan agar para seniman ini berkembang dan apa yang menjadi Kebutuhan dan mendorong mereka berkembang akan kami upayakan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud),” terangnya usai membuka Musyawarah Seniman Kabupaten Malang, Senin (5/4/).
Alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini mengatakan jika musyawarah ini diharapkan bisa mendorong pembinaan pada oara seniman di Kabupaten Malang.
“Ini kami upayakan melalui pembinaan dan inisiasi event-event yang melibatkan seniman,” bebernya.
Sanusi sendiri mengatakan jika bantuan kepada seniman tahun ini belum ada, bantuan berupa sembako dan lainnya masih terbatas saat masa-masa pandemi sebelum ditemukan vaksin.
“Selama pandemi kemarin iya, tapi saat ini masih belum. Kami lihat perkembangan berikutnya,” ujarnya.
Saat ditanya mengenai apakah para seniman sudah bisa membuat pagelaran seni atau pameran, pengusaha tebu asal Gondanglegi ini mengatakan jika saat ini belum bisa.
“Belum, yang mengundang orang banyak tetep gak boleh,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara mengatakan jika kegiatan ini merupakan sinergitas seluruh potensi di Kabupaten Malang.
“Ini memang bagaimana kita mengkolaborasikan semua potensi. Seperti yang disampaikan Pak Bupati bahwa inj adalah momen kita untuk saling bersinergi dan mendukung potensi Kabupaten Malang setelah era Pandemi COVID-19,” ujarnya.
Ia juga mengatakan jika musyawarah ini adalah langkah awal seandainya nanti pemerintahan pusat sudah mulai memberikan lampu hijau dilakukannya pagelaran seni atau pameran.
“Menuju kesitu (event), kita kan kiblatnya pusat apakah sudah bulat atau belum, kalau belum kita siapkan personil kita mulai SDM (Sumber Daya Manusia) dan organisasi yang ada. Jadi, menjelang pasca COVID-19 ini bisa tahu apa yang harus dilakukan,” tegasnya.
Pria asli Bali ini mengatakan, jika sebelumnya Disparbud Kabupaten Malang sebelumnya sudah sukses melaksanakan pagelaran seni melalui daring.
“Kemarin kami sudah undang per Korwil untuk melakukan event virtual. Meskipun tidak mengena ke semuanya, tapi setidaknya ada beberapa yang bisa tampil, yang dibutuhkan mereka kan tempat untuk tampil,” katanya.
“Dan pada 2021 ini nanti melalui Disparbud bidang budaya nanti harus mengcover kegiatan yang sekiranya bisa mensupport teman-teman dari dewan kesenian. Sehingga kedepannya dewan kesenian bisa berevent setiap tahun,” sambungnya.
Selanjutnya, setelah Musyawarah Seniman Kabupaten Malang ini akan membagi kelompok seniman ini kedalam 7 Korwil, dan masing-masing Korwil ini nanti harus menguati prioritas mereka masing-masing baik dari seni tari maupun musik.
Terakhir, Made mengungkapkan jika di Kabupaten Malang sendiri ada lebih dari 100 seniman tari dan lebih dari 50 sanggar tari.
“Kalau kita ngomong per orang, seniman di Kabupaten Malang hampir 100 sampai 200 orang seniman tari, baik dia koreografer yang membawahi banyak orang. Di kita sanggar sudah ada 50 lebih, luar biasa potensi kota,” pungkasnya.