Tugumalang.id – Climate change Frontier (CCF) merupakan sebuah gerakan yang didalamnya terdapat tindakan mempertahankan lingkungan hidup dan kemanusiaan. CCF yang telah berdiri sejak 2015 hingga saat ini telah menunjukan berbagai kepeduluannya kepada sesama untuk menjadi bagian perubahan yang lebih baik.
“CCF didirikan pada 13 Juli 2015, awalnya kita hanya berfokus pada dampak perubahan iklim. Kemudian memasuki tahun 2016 kita perluas tujuannya, pertama perlindungan lingkungan hidup dan kemanusiaan,” ujar Founder Climate change Frontier (CCF), Baskoro.
Bersama kelima rekannya, Baskoro telah melakukan berbagai aksi perubahan lingkungan hidup dan kemanusian di wilayah Jawa Timur, bahkan hingga ke luar negeri.
“Kalau ngomong aksi banyak, tidak hanya di Indonesia namun juga di luar seperti Malaysia, Hongkong, Thailand, Singapore,” katanya.
Aksinya dalam bidang lingkungan hidup, diantaranya membantu mengurangi penggunaan produk plastik, seperti tas plastik, sedotan plastik, dan botol plastik. Selain itu juga membantu menyelamatkaan hutan Indonesia. Sementara untuk program kemanusiaan, CCF bergerak membantu bencana alam yang terjadi di Indonesia, seperti salah satunya bencana alam yang terjadi di Palu pada 2018 silam.
Tak hanya itu, untuk membantu warga pra-sejahtera yang berada di pinggiran kota, Baskoro membuat CCF Food Rider yang beraksi memberikan makanan siap saji untuk mereka yang membutuhkan, serta memberikan bantuan makanan tambahan kepada siswa-siswi di sekolah dasar.

Pada 2019 hingga 2020, CCF telah membuat serangkaian program terkait lingkungan hidup yang telah dirancang sedemikian rupa dan siap dijalakan, bahkan telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Namun rupanya hal tersebut harus dibatalkan karena adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Dari kejadian tersebut CCF tak mau berdiam diri, pada 16 Maret 2020, Baskoro bersama rekannya turun lapangan dan membantu pemerintah serta masyarakat dalam melawan pandemi Covid-19.
“Saat di lapangan, kami berikan sosialisasi pencegahan Covid-19, dengan agar tetap mengguanakan masker, jangan panik dan seterusnya,” celetuk Baskoro.

Selain itu juga dilakukan penyemprotan disinfektan untuk rumah-rumah warga, dan pemberian bantuan handsanitizer untuk rumah sakit, salah satunya RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
“Kami sudah membantu lebih dari 2000 rumah untuk dilakukan penyemprotan disinfektan,” sambung Baskoro.
Upaya dalam membantu ekonomi masyarakat di tengah pandemi gencar dilakukan, terbukti pada tahun 2020, CCF membuat Gerakan 1.000 Usaha Mandiri CCF. Hingga saat ini sudah ada 9 usaha yang didirikan untuk masyarakat.
“Kita buatkan usaha kemudian kita serahkan ke masyarakat. Tujuannya hanya satu, agar mereka bertahan di tengah pandemi,” kata Baskoro.

Target CCF dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat ditingkat pedesaan juga dilakukan dengan membangung Aksi Ekonomi Desa (AMED). Bahkan untuk menanamkan kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal, CCF membuat ‘2ku Produk Lokal’.
“Semua program yang kami jalankan, biayanya didapat secara mandiri, dan ada dari teman yang telah membantu sejak 6 tahun yang lalu,” jelas Baskoro.
6 tahun bukanlah waktu yang singkat, dengan komitmen dan tujuan awal yaitu mempertahankan lingkungan hidup serta kemanusiaan, CCF mampu bertahan hingga saat ini.
“Yang kedua, loyalitas terhadap komunitas. Meskipun kita bongkar pasang tim tapi Alhamdulillah CCF tetap berjalan. Serta menanamkan empati diri sendiri dan orang lain untuk tetap berbuat sesuatu meski dalam keadaan apapun,” kata Baskoro.
Ia berharap kedepannya terus mampu membantu masyarakat semaksimal mungkin, baik dari segi edukasi kesehatan atau sisi ekonomi, ia juga berharap pandemi Covid-19 cepat selesai.
“Intinya saya berharap bisa menjadi bagian perubahan,” pungkas Baskoro.