Tugumalang.id– Dekan Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Dr Mujiyono MSi, berpesan pada seluruh lulusan untuk memanfaatkan ilmunya dengan baik. Sebab, setelah lulus mahasiswa akan menghadapi dua tantangan besar yaitu tantangan dalam diri sendiri dan eksternal.
Hal tersebut disampaikan Dr Mujiyono MSi dalam kegiatan Yudisium semester genap tahun akademik 2020/2021, secara daring, pada Kamis (5/8/2021)
Pada semester genap ini, FBS meluluskan 93 mahasiswa dengan rincian 19 mahasiswa dari Prodi Sastra Inggris, 34 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan 40 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
“Tantangan di dalam diri adalah kepercyaan diri. Di masa seperti ini kita harus mampu mengikuti perkembangan teknologi, sehingga bisa mengetahui situasi dunia kerja di luar sana seperti apa. Inilah tujuan anda yudisium. Percayalah pada kemampuan diri sendiri untuk berkompetisi di dunia kerja agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” ucapnya.
Sebab, lanjut Mujiyono, kunci untuk bisa selalu percaya diri yakni bagaimana kita bisa meningkatkan internal driven. Dimana, kita bisa mendorong dan memotivasi diri untuk melakukan yang terbaik sekalipun dalam kondisi yang seperti ini.
“Sedangkan untuk menghadapi tantangan eksternal, seharusnya sebisa mungkin kita bisa bersaing dengan orang lain. Kita harus bisa membuat diri ini berbeda dari yang lainnya. Caranya adalah dengan meningkatkan kemampuan yang dimiliki dan kembangkan motivasi kita, paling tidak anda harus mengembangkan kompetensi komunikasi dengan baik, ” tambahnya.
FBS juga memiliki 3 mahasiswa yang dinyatakan berprestasi dengan perolehan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tinggi. Ialah Jihan Rohmawati dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dengan IPK 3.95, Adi Palembangan dari Prodi Sastra Inggris dengan IPK 3.87, dan Abdul Ghofur dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan IPK 3.70.
Mewakili sambutan mahasiswa, Abdul Ghofur menyampaikan bahwa yudisium merupakan hal yang penting, utamanya bagi mahasiswa, mengingat tanpa yudisium mahasiswa seperti tanda baca, ada tapi tidak terlihat.
“Mewakili teman-teman saya berterima kasih kepada orang tua, dengan jerih payahnya bisa menjadikan kami meraih gelar sarjana dan membuka jalan menuju kesuksesan. Tak lupa kami juga berterimakasih kepada dosen yang telah membimbing kami dan memberikan ilmu yang nantinya akan bermanfaat di masa depan,” ucapnya.
Unikama, lanjutnya, tak hanya memberikan ilmu akademik, melainkan juga banyak pelajaran hidup. Termasuk menghargai perbedaan dengan rasa persatuan.
“Dosen juga mengajarkan lulusan agar selalu bijaksana dalam penggunaan ilmu. Maka, mari kita memanfaatkan ilmu dengan sebaik-baiknya. Dengan ilmu yang didapat ini, kita semua bisa terus mengembangkan diri dan bisa bermanfaat bagi orang lain,” tandasnya.(ads)
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti