oleh Mohammad Aliqodin, M.Pd*
Sudah satu tahun setengah kita perang melawan virus corona. Berbagai upaya pencegahan mulai dari penerapan protocol kesehatan, vaksinasi, dan pembatasan kegiatan hingga penguncian daerah sudah dilakukan. Rasa-rasanya seperti bermain game yang langsung game over. Belum sempat menghela napas lega, lonjakan zona merah kembali lagi meningkat pada akhir Juni 2021. Peningkatan infeksi virus corona mencapai lebih dari 20.000 per hari. Ditambah lagi, virus corona yang dapat bermutasi semakin banyak. Masyarakat harus senantiasa waspada.
Melansir dalam berita CNBC Indonesia (27/6), ada 10 jenis covid-19 yang muncul di Indonesia. Tiga diantaranya sangat mudah penularannya yaitu Alpha B.1.1.7, Beta B.1.351. dan Delta B.1.617.2.
Dengan hadirnya varian baru, tentunya menambah indikator terinfeksi virus yang sangat mematikan ini. Untuk itu, dalam menanggapi ledakan kasus covid-19, pemerintah memperketat kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Artinya lebih mengoptimalkan lagi aturan-aturan pelaksanaannya sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran virus corona. Tidak cukup pemerintah saja yang bertindak, namun masyarakat juga harus ikut andil di dalamnya. Jika sudah merasakan gejala-gejala, sebaiknya segera melakukan tindakan yang sesuai dengan anjuran pemerintah.
Selain kita melaksanakan aturan yang ada pada ketentuan PPKM, kita dapat melakukan hal-hal pencegahan secara mandiri. Dalam menghadapi virus covid-19, ada empat tips yang dapat kita lakukan sehari-hari. Pertama, meningkatkan keimanan kepada sang kuasa. Sebagai umat muslim, kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Kita laksanakan kewajiban ibadah 5 waktu secara tertib dan sesuai dengan anjuran pemerintah. Karena menjalankan apa yang menjadi keputusan pemerintah adalah salah satu pengamalan Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 59. Jika kita senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, Allah Swt akan menjaga kita dari virus yang sangat berbahaya ini.
Kedua, meningkatkan imunitas diri. Kekuatan imun setiap manusia berbeda-beda. Untuk menjaganya, kita dapat menerapkan pola hidup sehat, menghindari stress dan mengonsumsi suplemen. Penerapan pola hidup sehat dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup, karena kurang tidur dapat menurunkan imunitas tubuh. Di samping itu, perbanyak makan makanan yang bergizi yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Makanan yang dimaksud seperti sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral. Selain itu, untuk mendapatkan tubuh yang sehat, lakukan olahraga secara rutin yang mudah dan istiqomah. Berolahraga yang aman tidak perlu keluar rumah, dapat kita lakukan dengan melakukan streaching dan senam di dalam rumah atau di lingkungan rumah.
Kondisi psikologis seseorang juga dapat mempengaruhi kondisi imun tubuhnya. Jika kita terlalu banyak berpikir atau kepikiran sesuatu yang membuat kita stress, kita akan gampang lelah. Selain itu, rasa cemas, takut dan ketakutan akan adanya virus corona pun juga dapat mempengaruhi kinerja tubuh. Lebih parah lagi, jika seseorang yang sudah divonis covid dan diisolasi dalam suatu tempat. Pada kondisi inilah virus mudah masuk dalam sistem kekebalan dan dapat menurunkan kesehatan manusia. Maka dari itu, mari kita tenangkan hati dan pikiran dalam menanggapi suatu masalah khususnya virus Covid-19. Kita harus mampu menyaring berita-berita yang kontroversial, sehingga tidak menjadi beban pikiran kita.
Dalam menjaga ketahanan tubuh, kita dapat mengonsumsi suplemen penunjang daya tahan. Dalam memilih suplemen, pastikan kandungan vitamin dan mineral sudah terjamin kasiatnya. Kita juga dapat memilih ramuan-ramuan jamu warisan nenek moyang kita. Akan tetapi, sebelum kita mengonsumsi kesemua itu, kita konsultasikan kepada dokter. Karena semua suplemen memiliki efek samping bagi tubuh, jika kita mengonsumsi secara berlebihan.
Ketiga, menjaga keamanan di lingkungan sekitar kita. Mematuhi prokes adalah wujud menciptakan keamanan bagi orang lain. Melaksanakan protokol kesehatan yang sudah digaungkan oleh pemerintah yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi serta interaksi. Dalam Hadis Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu Majah yaitu jangan membahayakan diri sendiri dan masyarakat. Kita tahu bahwa virus covid-19 sangat membahayakan diri kita dan orang lain, maka sepatutnya kita patuhi aturan agar tidak membahayakan semuanya.
Keempat, selalu berdo’a kepada Allah Swt agar selalu diberikan kesehatan. Banyak sekali anjuran-anjuran ulama’ tentang amalan-amalan atau do’a dalam menghindari bala’ dan wabah. Abuya Achmad Shampton, Ketua Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kota Malang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Nurul Huda Mergosono menganjurkan untuk selalu membaca Rotibul Haddad dan Qosidah Burdah sebagai benteng diri dan serangkaian panjatan doa, khususnya dalam melawan virus corona.
Pembacaan dzikir Ratibul Haddad pada dasarnya puji-pujian kepada Allah Swt untuk mendapatkan ketenteraman hati dan melapangkan segala urusan. Di samping itu, kita juga dapat tertolong Ketika menghadapi musuh atau musibah seperti saat pandemi Covid-19. Bacaan ratib ini disusun oleh ulama’ dari Hadramaut, yaitu Abdullah bin ‘Alawi bin Muhammad al-Haddad. Hingga kini, secara umum menjadi dzikir bagi kalangan masyarakat muslim.
Dzikir yang kedua adalah Qosidah Burdah yang terdiri dari 160 bait. Bait ini merupakan karta Imam Al-Bushiry yang berisi tentang kecintaan-Nya kepada Allah dan Rasulullah Swt. Bacaan ini memiliki beberapa khasiat dan faedah. Dengan membaca Qosidah Burdah dapat mengantarkan keterkabulan hajat-hajat kita, disembukan segala penyakit dan terhindar dari gangguan-gangguan lainnya seperti halnya virus Corona yang sekarang masih merajalela.
Upaya-upaya kita dalam melawan corona ini tidak akan lengkap tanpa kita berdoa kepada Allah Swt. Maka dari itu, dzikir ini menjadi rekomendasi dari para ulama’ untuk kelangsungan hidup kita masing-masing.
penulis adalah guru SMP Negeri 5 Malang dan santri PPSS Nurul Huda Mergosono.