MALANG – Kabupaten Malang memiliki potensi atlet esports yang sangat besar. Dengan upaya pengembangan yang tepat, akan ada banyak atlet-atlet berprestasi yang lahir dari wilayah ini.
Farhanuddin Fattah (23), pemuda asal Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang melihat besarnya potensi ini. Ia pun berinisiatif untuk mengembangkan kemampuan anak-anak muda yang masih duduk di bangku sekolah untuk berkompetisi di dunia esports.
Berkat kerja kerasnya, ia berhasil meyakinkan developer Mobile Legend, Moonton untuk memberikan beasiswa kepada enam sekolah di Kabupaten Malang. Beasiswa ini berupa enam unit handphone per sekolah dan pembebasan biaya pelatihan bagi anak-anak yang mengikuti ekstrakurikuler (ekskul) esports.
Upayanya ini rupanya diapresiasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Malang. Mereka pun merekomendasikan Fattah kepada Bupati Malang untuk mendapat penghargaan sebagai pemuda penggerak teknologi di Kabupaten Malang.
Pada Jumat (28/10/2022), Fattah diundang ke Pendopo Agung Kabupaten Malang untuk menerima penghargaan tersebut. Ia satu di antara lima pemuda penggerak di Kabupaten Malang yang menerima penghargaan tersebut.
Seorang Guru yang Mengajar Esports
Sebagai seseorang yang lahir di keluarga pendidik, Fattah memiliki passion mengajar. Ia pun mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama).
Passion mengajar itu juga dibarengi dengan kegemarannya bermain esports Awalnya, ia sendiri mengikuti berbagai turnamen. Namun setelah menginjak usia 20 tahun, ia beralih menjadi pelatih.
“Banyak adik-adik yang minta diajarin main game. Karena basic saya pengajar, jadi kenapa nggak? Saya sudah nggak jadi player, karena usia sudah di atas 20 tahun,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Wasit dan Pelatih Esports Indonesia (ESI) Kabupaten Malang.
Agar bisa mengajar dengan baik, ia mencari informasi pelatihan untuk pelatih (coach) esports. Pada tahun 2021 ia mendapat panggilan ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan tersebut.
“Dari sekitar 40 orang yang mendaftar, yang lolos hanya sekitar 28 orang. Saya mewakili Jawa Timur bersama dua orang lainnya,” tuturnya.
Sepulang dari pelatihan tersebut, Fattah mulai mengajar esports bagi generasi muda. Di samping pekerjaan rutinnya sebagai guru di SDN 3 Argotirto, Fattah memanfaatkan waktunya untuk mengajar ekskul esports di SMAN 1 Bululawang, MTsN 4 Malang, SMK Cendika Bangsa, dan Universitas Islam Raden Rahmat.
Salurkan Beasiswa Esports untuk 6 Sekolah
Kabupaten Malang akan menjadi wilayah pertama di Indonesia yang sekolah-sekolahnya mendapat beasiswa dari Moonton. Kesempatan ini tentu saja hadir berkat Fattah. Ia berhasil meyakinkan mereka bahwa anak-anak muda di Kabupaten Malang memiliki potensi yang luar biasa.
Sebelumnya, ia berkeluh kesah kepada teman-teman di jaringan akademi Esports Garudaku tentang kondisi esports di Kabupaten Malang. “Ternyata mereka ada program beasiswa bersama Moonton selaku developer game Mobile Legends,” kata Fattah.
Pada tanggal 17 November 2022 nanti, mereka akan datang ke Malang untuk menyerahkan bantuan beasiswa kepada enam sekolah di Kabupaten Malang.
Enam sekolah tersebut adalah SMAN 1 Bululawang, SMK Cendika Bangsa Kepanjen, MTsN 4 Malang, Universitas Islam Raden Rahmat, SMAN 1 Turen, dan SMAN 1 Gondanglegi.
“Ada dua sekolah lagi yang masih tahap pengajuan yaitu SMAN 1 Tumpang dan SMKN 1 Turen,” imbuh Fattah.
Program ini tentunya akan membantu calon atlet esports di Kabupaten Malang dalam menggali potensi mereka.
Tak Percaya Dapat Penghargaan dari Bupati
Fattah sedang bersama teman-temannya saat ia menerima telpon dari Ketua KNPI Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok. Zulham mengabarkan bahwa Fattah mendapat penghargaan dari Bupati Malang sebagai pemuda berprestasi.
Fattah awalnya tak percaya. Ia tak merasa punya prestasi yang membuatnya berhak mendapat penghargaan dari bupati.
“Saya tanya prestasi saya apa. Dia jawab dia dengar saya membantu menyalurkan beasiswa ke enam sekolah,” kata Fattah.
Ketika pulang ke rumah, ia pun masih tidak percaya bahwa dia menerima penghargaan. Sehari sebelum pemberian penghargaan, Fattah kembali ditelpon oleh Zulham untuk menekankan bahwa pemberian penghargaan ini benar adanya dan akan dilakukan pada Jumat (28/10/2022) selepas upacara sumpah pemuda.
“Nanti undangannya biar dikirim orang KNPI,” kata Fattah menirukan Zulham.
Secara pribadi, ia masih merasa belum memberi banyak bagi Kabupaten Malang. Tapi ia mengakui tim ESI Kabupaten Malang telah membawa pulang banyak piala.
“Tahun ini saja kami juara 2 Porprov V Jawa Timur dan juara 2 Piala Menpora,” ujarnya.
Harapan untuk Esports Kabupaten Malang
Esports adalah industri baru yang belum dikenal oleh banyak orang. Kabupaten Malang sendiri memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan para atlet esports.
Fattah berharap kedepannya seluruh sekolah di Kabupaten Malang memiliki ekskul esport dan dilatih pelatih berlisensi nasional dengan ketentuan dari PBESI.
“Tujuannya untuk regenerasi. Atlet kita akan termakan usia dalam waktu 2-3 tahun lagi. Untuk regenerasi, dimulai dari sekolah,” jelas Fattah.
Di samping itu, Fattah juga berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang memberi perhatian lebih bagi esports. Para atlet sudah cukup berprestasi, namun belum ada dukungan dari Pemkab Malang.
Hingga saat ini esports belum tergabung di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Malang dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang.
“Bahkan kami di ESI Kabupaten Malang masih menggunakan uang pribadi untuk memberi apresiasi pada para atlet,” kata Fattah.
Ia berharap ini bisa segera berubah agar para atlet esports Kabupaten Malang bisa berkembang secara maksimal.
Reporter: Aisyah Nawangasari Putri
editor: jatmiko