MALANG – Sedikitnya 500 mahasiswa maupun sivitas akademika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar doa bersama serta refleksi atas tragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022) lalu.
Kegiatan itu diinisiasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikama dan Komunitas Aremania Kanjuruhan. Dilaksanakan pada Selasa (6/10/2022) malam di lapangan Rektorat Unikama.
Acara itu dipandu langsung oleh Presiden Mahasiswa Unikama, Abi Naga Parawansa. Momentum itu diawali dengan menyalakan 1.000 lilin dengan membentuk tulisan “Arema”. Lalu dilanjutkan dengan doa bersama, penaburan bunga, kemudan penggalangan dana setelah kegiatan selesai.
“Semoga saudara-saudara kita yang telah berpulang diberikan tempat sebaik-baiknya, terutama untuk teman kita Abdan Ageng Fauzan, siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari SMKN 7 Malang. Juga mari kita doakan untuk keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” ujar Abi Naga Parawansa.
Setelah penaburan bunga, kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu “Kulihat Ibu Pertiwi” dan “Aremania” sebagai bentuk duka cita terhadap para korban dan dukungan terhadap keluarga korban yang ditinggalkan.
Pendiri komunitas Aremania Kanjuruhan, Mochammad Hilal Fauzi menampaikan terima kasih kepada mahasiswa dan sivitas akademika Unikama yang turut berbelasungkawa atas tragedi tersebut.
Ia menekankan bahwa nama Aremania itu bukan hanya bentuk identitas sepakbola saja namun juga warga yang tinggal di Malang, tidak terkecuali mahasiswa Unikama yang berasal dari berbagai daerah.
“Walaupun nanti kompetisi dihentikan, nama Arema itu tetap ada. Karena kita ini Arek Malang. Bukan sepakbolanya, tetapi tempat kita tinggal di sini (Malang). Juga saya berharap, apa yang menjadi refleksi dalam kegiatan ini dan apa yang disampaikan oleh beberapa teman pada saat refleksi benar-benar bisa diresapi, direfleksikan.” tegasnya.
Mochammad Hilal Fauzi juga berpesan bahwa fanatisme itu boleh, namun konteksnya harus Indonesia karena semuanya adalah saudara.
Direktur Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Sudi Dul Aji MSi menjelaskan bahwa kegiatan doa bersama ini merupakan inisiatif dari para mahasiswa yang didukung oleh BEM.
“Doa bersama ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa Unikama terhadap Arema atas kejadian di Stadion Kanjuruhan. Adapun satu teman kita dari Unikama yang merupakan siswa PKL dari SMKN 7 Malang juga menjadi korban,” terangnya.
Ditambahkan, kata Sudi Dul Aji, besar harapan semua pihak agar kejadian ini tidak terulang lagi. Khususnya untuk mahasiswa yang memang ingin memberikan support pada salah satu cabang olah raga terutama sepak bola. “Sebaiknya tertib karena kalah menang adalah hal yang wajar dan tidak perlu berlebihan,” tukas dia.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A