Tugumalang.id – Salah satu program MBKM yang sangat banyak melibatkan dosen dan mahasiswa adalah program kampus mengajar. Ratusan dosen pendamping dan ribuan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia diterjunkan selama satu semester.
Mereka diturunkan ke sekolah-sekolah SD dan SMP yang masih belum bagus akreditasinya dan masih membutuhkan bantuan teknologi, literasi dan numerasi agar sejajar dan atau mampu mengejar sekolah-sekolah lain yang sudah berjalan dengan baik sesuai standar.
Saat ini, program kampus mengajar sudah sampai pada tahap ke 4 dan memasuki tahap ke-5. Menurut Dr Hanik Mahliatussikah MHum yang menjadi dosen pembimbing lapangan (DPL) selama 4 kali berturut-turut sekaligus sebagai Ketua Departemen Sastra Arab UM, kegiatan kampus mengajar ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa tetapi juga berdampak positif bagi sekolah mitra.
Mahasiswa melalui program kampus mengajar ini, di samping belajar bagaimana mengajar, mereka juga mengabdikan dirinya untuk memberikan kegiatan ekstra kurikuler sesuai bakat, minat, dan pengalamannya. Misalnya, bakat tari, pramuka, baca puisi, menyanyi, tilawah Al-Quran, pidato, cerdas cermat, baris-berbaris, paskibraka, dan bakat minat lainnya.
Lebih dari itu, mahasiswa juga belajar berperilaku sebagai guru yang disiplin, bertanggungjawab, penuh Amanah, dan memberi keteladanan kepada siswa-siswi dan semua warga sekolah. Pengalaman soft skill ini tidak mereka dapatkan di bangku kuliah.
Dalam rangka menjamin mutu kegiatan, para mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengisi logbook setiap hari dan membuat laporan mingguan serta laporan awal yang berupa rancangan kegiatan selama kegiatan Kampus Mengajar (KM) dan laporan akhir yang mendeskripsikan kegiatan selama KM berlangsung.
Adapun DPL juga punya kewajiban untuk selalu berkomunikasi dengan mahasiswa bimbingan, melakukan sharing session virtual setiap 2 minggu sekali serta membuat laporan mingguan dan mengikuti Forum Komunikasi dan Koordinasi DPL (FKKD).
Baik mahasiswa maupun dosen pembimbing lapangan, mereka telah mendapatkan pembekalan dari kemendikbudristek sebelum mereka terjun ke lapangan.
Menurut Dr Hanik yang saat ini menjadi DPL mahasiswa yang ditugaskan di SMP PGRI 1 Wajak Kabupaten Malang, semenjak program MBKM diluncurkan oleh kementrian Pendidikan tahun 2020, lebih dari 150 mahasiswa prodi pendidikan Bahasa Arab (PBA) UM yang telah terlibat di dalamnya.
Terdapat lebih dari 50 mahasiswa PBA UM yang telah menjadi peserta program Kampus mengajar Kemdikbud. 70 lebih mahasiswa mengikuti program asistensi mengajar, 15 mahasiswa mengikuti program magang, 4 mahasiswa ikut program riset, 8 mahasiswa ikut program berwirausaha, 4 mahasiswa ikut program studi independen.
50an mahasiswa mengikuti program pertukaran pelajar untuk beberapa SKS di prodi PBA UPI, UNNES, dan UNJ dan begitu juga sebaliknya mereka juga mengirim mahasiswanya ke prodi PBA UM.
Prodi PBA UM telah mengikuti semua program MBKM yang diprogramkan kementerian, kecuali kegiatan proyek kemanusiaan yang masih akan dilaksanakan.
Dosen PBA UM yang telah menjadi dosen pembimbing lapangan program kampus mengajar kementrian Pendidikan adalah Dr Hanik Mahliatussikah MHum, Dr Kholisin MHum, Dr Mohammad Ahsanuddin MPd, Dr Nur Faizin MPhilo, dan Moh Fery Fauzi, MPdI.
Untuk bisa lolos menjadi dosen pembimbing lapangan, para dosen pendaftar harus ikut tes seleksi terlebih dahulu karena pendaftar lebih banyak dari yang dibutuhkan. Demikian pula para mahasiswa yang menjadi peserta kampus mengajar ini adalah mereka yang lolos tes seleksi.
Pengalaman menjadi dosen pembimbing lapangan kampus mengajar sungguh sangat bermanfaat untuk mengetahui secara langsung kegiatan mahasiswa di lapangan dan beban kerja serta pengabdian yang mereka lakukan di sekolah.
Dengan melihat secara langsung di lapangan ini maka dosen dan prodi akan “legowo” memberikan konversi 20 SKS. Di sekolah, para mahasiswa kampus mengajar telah mengabdikan dirinya untuk negeri, dan pihak sekolah juga merasa terbantu, tidak hanya dalam hal peningkatan literasi dan numerasi pebelajar tetapi juga dalam hal tertib administrasi, dan penyaluran bakat minat pebelajar.
Mahasiswa belajar menjadi guru yang sebenarnya, berlatih disiplin, bertanggungjawab, amanah, dan menjadi tauladan siswa siswi di sekolah. Pengalaman satu semester ini tentu memberikan dampak positif bagi semua pihak. Salam kampus mengajar, maju terus pendidikan Indonesia.
Editor: Herlianto. A