Malang, tugumalang.id – Museum Musik Indonesia (MMI) sukses menggelar peringatan Hari Musik Nasional pada Sabtu (2/3/2024). Acara itu juga diwarnai dengan launching Mars MMI hingga launching buku 20 koleksi unggulan MMI.
Diketahui, mantan Presiden Susilo Bambang Yuhoyono telah mengeluarkan Kepres No.10/2013 tentang penetapan peringatan hari musik nasional pada tanggal 9 Maret 2013. Dalam Kepres itu, dinyatakan bahwa musik adalah ekpresi budaya yang bersifat universal dan multidimensional.
Baca Juga: Merayakan Hari Musik Nasional di Museum Musik Dunia Jatim Park 3
Peringatan Hari Musik Nasional 2024 menjadi momentum bagi MMI untuk mengungkapkan apresiasi kepada pencipta lagu kebangsaan Indonesia WR Supratman.
Berbagai acara yang digelar meliputi launching Mars MMI, launching buku 20 koleksi MMI dan pemberian apresiasi kepada donatur koleksi MMI hingga sharing session bertajuk ‘Life & Management Wisdom.
Ketua MMI, Ratna Sari Wulandari menyampaikan bahwa MMI juga menjalin kerjasama dengan Universitas Brawijaya khususnya dengan UB TV dalam merancang program pengembangan musik keroncong.
“Kami sudah ngobrol banyak hal tentang kira kira apa nih setahun kedepan yang bisa kami garap. Ada wacana tentang musik keroncong, lalu ada festival,” ucapnya.
Baca Juga: Kenang Jasa WR Supratman, Museum Musik Indonesia Gelar Berbagai Event
Dia mengaku bersyukur bahwa acara peringatan Hari Musik Nasional dapat berlangsung dengan lancar dengan animo pengunjung yang cukup tinggi. Bahkan peserta yang hadir ada yang berasal dari luar Malang, salah satunya penyanyi keroncong langganan Istana Negara, Tuti Maryati.
Sementara itu, Pembina MMI, Pongki Pamungkas menyampaikan bahwa MMI harus terus memberi semangat agar menjadi daya ungkit dan mentriger musik Indonesia.
Pongki menambahkan bahwa MMI kedepan akan intensif melakukan digitalisasi koleksi koleksi museum. Dikatakan, koleksi MMI mencapai 40 ribu koleksi dari berbagai macam jenis, mulai piringan hitam hingga Compact Disk (CD).
“Kedepan MMI akan terus berinovasi untuk persiapan digitalisasi koleksi koleksi museum. Karena sekarang ini masih banyak dalam bentuk fisik. Jadi kalau ditaruh di museum musik itu seperti gudang, nantinya tidak akan lagi seperti itu, masyarakat bisa melihat koleksi MMI dalam bentuk digital,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko