MALANG, Tugumalang.id – Divisi Infanteri 2 Kostrad terus menunjukkan komitmennya dalam menangani persoalan sampah nasional. Dipimpin langsung oleh Panglima Divif 2 Kostrad, Mayjen TNI Susilo, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu 3R bernama Antasena di kawasan Brigif 18/Trisula, Kabupaten Malang, Jumat (9/5/2025).
Pembangunan TPS Terpadu 3R ini menjadi langkah lanjutan setelah sebelumnya Divif 2 Kostrad meluncurkan teknologi pengolah sampah Wisanggeni di Singosari. Antasena diharapkan menjadi pionir sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan di Indonesia.
“Tujuan saya mengolah sampah ini bukan untuk mencari keuntungan, tapi untuk memberi manfaat nyata kepada masyarakat,” tegas Mayjen TNI Susilo.
Makna Filosofis Antasena, Simbol Perang Melawan Sampah

Nama Antasena dipilih bukan tanpa alasan. Terinspirasi dari tokoh pewayangan Jawa, Antasena dikenal sebagai kesatria putra Pandawa yang tangguh dalam peperangan. Semangat ini mencerminkan tekad TNI dalam memerangi persoalan sampah yang kian mendesak di berbagai daerah.
Baca juga: Divif 2 Kostrad Luncurkan Tempat Pengolahan Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan
“Kita ingin memberi solusi konkret terhadap persoalan sampah. Antasena akan menjadi simbol perlawanan terhadap krisis sampah,” ujar Mayjen Susilo.
Didukung Teknologi Anak Bangsa, Kapasitas 30 Ton per Hari
TPS Terpadu 3R Antasena akan berdiri di atas lahan seluas 1.750 meter persegi dengan kapasitas pengolahan hingga 30 ton sampah per hari. Direktur Utama PT Wira Bhakti Semesta, Rahmat Agung Priyanto, selaku pelaksana proyek, menjelaskan bahwa Antasena akan dilengkapi teknologi pemilahan, pencacahan, pengeringan, hingga pengepakan hasil olahan sampah.
“Mesin-mesin di sini adalah karya anak bangsa dari Mojokerto. Produk akhir pengolahan sampah ini bahkan bisa dikonversi menjadi energi atau substitusi bahan bakar batu bara,” jelasnya.
Dukungan Pemerintah Daerah: Malang Siap Jadi Role Model
Bupati Malang, HM Sanusi, mengapresiasi langkah Divif 2 Kostrad dalam membangun Antasena. Ia menyebut proyek ini sebagai tonggak sejarah dalam pengelolaan sampah modern berbasis sinergi antara militer dan masyarakat.
“Presiden Prabowo sudah menargetkan penyelesaian masalah sampah di 2026. Dengan Antasena, Malang bisa jadi pionir pengelolaan sampah nasional,” tegas Sanusi.
Edukasi Sejak Dini, Solusi Jangka Panjang Pengelolaan Sampah

Dalam acara peletakan batu pertama, Tim Tugu Media Group turut memaparkan gagasan pentingnya edukasi pengelolaan sampah kepada anak-anak usia dini. Rully Novianto dari Tugu Media Group menilai sekolah sebagai tempat ideal menanamkan kesadaran memilah sampah sejak awal.
“Jika siswa terbiasa memilah sampah di sekolah, proses pemilahan yang selama ini jadi beban biaya terbesar bisa diatasi. Bahkan, sampahnya bisa dikelola layaknya menabung di bank,” jelasnya.
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Divif 2 Kostrad Panen Raya di Sumberpucung
Penutup: Kolaborasi dan Komitmen Bersama

Mayjen TNI Susilo berharap TPS Terpadu 3R Antasena menjadi inspirasi pengelolaan sampah nasional yang terstruktur dan berbasis teknologi lokal. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga semangat kolaborasi demi mewujudkan Indonesia bebas sampah.
“Dalam Islam, kebersihan adalah sebagian dari iman. Mari kita mulai dari sekolah dan keluarga untuk menciptakan perubahan besar,” pungkasnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Komandan Brigif 18/Trisula, Kolonel Inf Risa Wahyu Pudji Setyawan menambahkan bahwa sampah telah menjadi permasalahan nasional. Dia juga menyebut sampah layaknya bom waktu yang sangat berbahaya bagi satu bangsa.
Dia mencontohkan negara Rwanda yang hancur pada tahun 1994 akibat peristiwa genosida. Lalu pada tahun 2000, Presiden Rwanda mencanangkan untuk mengawali pembangunan melalui strategi bebas sampah.
“Butuh waktu 20 tahun bagi Rwanda sebagai negara kecil untuk merdeka dari sampah. Sedangkan Indonesia yang wilayahnya begitu luas dengan kepulauannya adalah tantangan tersendiri yang harus dihadapi untuk merdeka dari sampah,” ujarnya.
Dia menekankan bahwa negara harus hadir dalam mewujudkan merdeka dari sampah. Baginya, TNI sebagai alat negara siap memerangi sampah. Melalui TPS Terpadu 3R Antasena, dia optimis bisa menjadi solusi permasalahan sampah di daerah.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
redaktur: jatmiko