Tugumalang.id – Sebanyak 6 dari 21 kampung wisata tematik di Kota Malang diketahui gagal berkutik selama setahun pandemi virus Corona berjalan. Hal ini diketahui dari data Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang.
Atas hal ini, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang selaku dinas terkait, kembali melakukan pemetaan dan pembinaan kepada kampung tematik yang terancam tidak aktif.
Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, mengatakan bahwa pihaknya mulai mendorong pihak kampung tematik ini agar kembali dapat eksis. Seperti halnya di Kampung Lampion.
”Disitu memang tidak jalan. Itu kita sudah ada pembinaan. Hasil assesment kami itu aslinya mereka sendiri sebenarnya masih ingin lanjut,” katanya, pada Kamis (27/5/2021).
Kata dia, redupnya aktivitas di kampung tematik ini lantaran minim Sumber Daya Manusia (SDM). Pihaknya memberikan usulan sejumlah terobosan seperti mencetak pramuwisata muda yang bisa ditempatkan di kawasan kampung-kampung tematik. “Pramuwisata muda ini nanti kita tempatkan untuk tambahan SDM di sana menunjang kampung itu masing-masing,” paparnya.
Selain itu, untuk menumbuhkan geliat perekonomian di kampung tematik ini, pihaknya juga akan ikut memasarkan produk-produk warga agar dikenal khalayak lebih luas. “Kami akan bantu promosikan secara online. Karena memang ada beberapa kampung yang belum bisa buka karena pandemi ini. Jadi mereka stagnan,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika, berharap dalam pembinaan ini, harus tetap bisa membawa muatan lokal. Lebih baik lagi menunjang ekonomi pariwisata kecil seperti UMKM, pelaku seni, hingga pelaku industri kreatif lainnya.
Meski begitu, terkait konsep ini, perlu dibicarakan lagi lebih lanjut, baik dengan legislatif maupun masyarakat itu sendiri. ”Semua yang berwenang harus terlibat. Dengan begitu, roda ekonomi pariwisata di Malang bisa kembali bergeliat dan juga ekonomi warga sekitar ikut tergerak,” harapnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti