MALANG, Tugumalang.id – Dua tahun berlalu sejak Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada 1 Oktober 2022. Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, akademisi, serta aktivitis pun menggelar Diskusi Publik 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan yang bertema Jalan Terjal Menuju Keadilan.
Diskusi publik yang dihadiri puluhan orang ini digelar pada Senin (30/9/2024) sore di Kafe Swara Alam, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mereka terdiri dari mahasiswa, supporter Aremania, presidum Aremania, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, penyintas, dan beberapa organisasi masyarakat sipil.
Aktivis HAM, Suciwati hadir dalam kegiatan ini sebagai salah satu narasumber. Selain Suciwati, narasumber yang hadir dalam kegiatan ini di antaranya adalah Akademisi Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Dhia Al Uyun, perwakilan Kontras Andi Muhammad Rezaldy, perwakilan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Arif Maulana, dan perwakilan LBH Pos Malang Daniel Siagian.
Baca Juga: Rangkaian Peringatan 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Aremania Gelar Doa Bersama Korban Hingga Khitanan Massal
“Kegiatan ini adalah refleksi baik itu oleh keluarga korban, pendamping, dan jaringan masyarakat sipil tentang susahnya keadilan bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan,” kata Daniel.
Sementara itu, Suciwati menilai kegiatan untuk merawat ingatan seperti diskusi publik ini harus dilakukan secara terus-menerus. Ia berharap tragedi kemanusiaan seperti ini tidak dianggap sebagai tindak pidana biasa.
“Mengingat ini adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang harusnya di-highlight, tapi kita melihat hari ini kayak adem ayem. Dianggapnya ini pidana biasa,” kata Suciwati.
Istri aktivis HAM Munir ini menambahkan dirinya melihat Tragedi Kanjuruhan cukup ramai diperbincangkan. Namun, di tahun kedua, tak banyak perbincangan tentang tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang ini.
“Hari ini sebagai evaluasi agar ke depannya (gerakan) bisa dipertajam dengan membentuk organisasi berbasis keluarga korban, kemudian diadvokasi,” ujar Suciwati.
Baca Juga: Aksi Hari Buruh di Kota Malang, Aktivis Kontras Ingatkan Tragedi Kanjuruhan
Ia juga berharap ada gerakan mengajak masyarakat untuk melakukan solidaritas dengan mengingatkan bahwa Kanjuruhan adalah kita. Siapa saja bisa menjadi korban sebuah tragedi dan tidak mendapat keadilan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko