Tugumalang.id – Pemkot Batu melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) mulai menata manajemen pasar Induk Among Tani yang baru saja dimulai tahapan revitalisasinya. Revitalisasi pasar sudah ditandai dengan prosesi pemasangan tiang pancang atau ground breaking sejak Rabu 9 Februari 2022 lalu.
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono menuturkan bahwa nantinya pasar yang dibangun dengan konsep pasar modern ini membutuhkan manajerial yang profesional. Apalagi, akan dijadikan destinasi wisata.
Menurut dia, sistem manajamen pasar modern yang baik harus dipimpin oleh pejabat setingkat eselon IV. Bukan dikelola oleh UPT seperti selama ini.
”Nanti pasti akan berat jika tetap dikelola UPT. Kan nanti konsepnya bukan seperti pasar sebelumnya,” kata Eko, pada Minggu (18/2/2022).
Paling tidak, lanjut Eko, pasar ini nantinya bisa dikelola oleh BUMD ataupun Perusahaan Daerah (PD). Saat ini, pihaknya masih mengkaji sistem manajemen apa yang tepat untuk mengelola Pasar Induk Among Tani.
Dia tidak ingin nantinya penataan manajemen pasar modern ini seperti sebelumnya. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, di Pasar Sayur itu dalam waktu setahun ada bedak atau kios yang masih kosong alias belum dimanfaatkan.
”Akan segera kita kaji dalam waktu dekat. Kami target kajian ini bisa rampung sebelum proses pembangunan pasar selesai di tahun 2023 nanti,” tandasnya.
Terpisah, Dirjen Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Esi Asiyah juga sudah menekankan agar seluruh pihak saling bersinergi untuk menyukseskan pembangunan Pasar Induk Among Tani.
Selain itu, bangunan pasar dengan mengusung konsep green building ini juga menekankan pada sistem pengelolaan sampah dan limbah.
“Sistem pengelolaan harus menjadi perhatian ketika pasar ini sudah beroperasi. Tentunya harus ada manajemen yang profesional. Terutama dalam hal kenyamanan dan keselamatan,” katanya.
Seperti diketahui, Pasar Induk Among Tani yang berdiri di atas tanah seluas 44.245 m² ini, akan dibangun dengan struktur atas menggunakan kerangka pipa baja yang terdiri dari tiga lantai yang dibagi sesuai dengan zonasi dagangan.
Konsep dari pasar ini nanti akan tetap jadi pasar tradisional, namun bisa jadi jujugan wisatawan karena akan mengusung konsep green building dan juga ramah anak hingga ramah difabel.
Pembangunan Pasar Induk Among Tani Batu menggunakan dana APBN sebesar Rp 200 miliar. Pemenang lelang tender pekerjaan revitalisasi ini adalah PT Sasmito dari Surabaya senilai Rp 151 miliar. Ada efisiensi anggaran Rp 49 miliar.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti