BATU – Dinas Kesehatan Kota Batu menganggarkan dana mencapai Rp 4,4 miliar untuk percepatan penanganan COVID-19 di tahun 2022 ini. Pandemi COVID-19 sendiri belum dinyatakan selesai meski angka kasus aktifnya mulai menurun.
Sekretaris Dinkes Kota Batu Yuni Astuti menuturkan, anggaran sebesar itu akan dipergunakan untuk sejumlah fasilitas. Seperti biaya sewa gedung untuk fasilitas isolasi mandiri (isoman) dan termasuk klaim pasien. Kedua fasilitas itu saja butuh dana sekitar Rp 2 miliaran.
Selain itu, kata dia, anggaran juga digunakan untuk pembelian peralatan kesehatan berupa spuit, safety box, alkohol swab, peralatan antigen, APD, Masker N95 hingga desinfektan.
”Kira-kira untuk itu, semua kami siapkan dengan anggaran Rp 4,4 miliar. Tapi ya semoga saja tidak ada gelombang susulan seperti tahun sebelumnya,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu Kartika Trisulandari menguraikan bahwa proyeksi percepatan penanganan yang dilakukan Dinkes pada tahun 2022 berfokus pada kedisiplinan prokes dan vaksinasi.
Hanya saja, diakuinya vaksinasi untuk lansia di Kota Batu hingga kini masih cukup rendah karena pada dosis pertama yang mencapai 64.92 persen dan dosis kedua yang mencapai 56.61 persen.
”PR kami sampai saat ini masih itu. Kami lakukan jemput bola dengan cara vaksinasi door to door. Kami fokus vaksinasi dulu agar herd immunity bisa segera tercapai,” kata dia.
Reporter: Ulul Azmy
editor:jatmiko