MALANG – Hujan lebat yang mengguyur Kota Malang Selasa (5/1/2020) sore mengakibatkan banjir di 12 titik. Kawasan banjir paling parah ada di Jalan Letjend Sutoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Dari video unggahan warga sekitar menuturkan, tinggi luapan air mencapai ukuran paha orang dewasa. Sejumlah mobil di jalan raya terendam hingga bagian bumper depan mobil SUV. Hujan terus turun hingga pukul 18.00 WIB.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Alie Mulyanto terjadinya banjir parah di 12 kawasan di Kota Malang. Menur Alie, penyebab banjir selain karena intensitas curah hujan yang tinggi juga akibat volume drainase sungai yang tidak memadai.
“Curah hujan cukup tinggi, dan volume drainase tidak memadai. Akibatnya air Meluber hingga jalan raya dan kampung sekitar,” katanya.
Selain itu, banjir juga menggenangi kawasan lain seperti di Malang Center Point, Jalan Bondowoso, Jalan Galunggung, Jalan Bareng, Kasin, Jalan Soekarno Hatta, Sulfat hingga Sawojajar. ”Di titik lain banjir akibat adanya sampah yang menutup saluran drainase,” ujarnya.
Ia mengimbau kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan agar bisa meminimalisir adanya banjir kembali.
Sementara itu, mendengar laporan aduan warganya, Anggota Komisi C Fraksi PKS DPRD Kota Malang Ahmad Fuad Rahman langsung menuju lokasi melakukan peninjauan. Fuad pun turun serta merasakan banjir yang dialami warga di sekitar jalan protokol itu.
”Kami sangat menyayangkan banjir terjadi kembali. Bahkan sampai sepaha orang dewasa. Saya dapat aduan warga dan melihat langsung kondisinya,” tuturnya.
Secara umum, kata dia, banjir ini terjadi ketika ada saluran air yang tersumbat. Bisa juga karena volume saluran drainase yang kecil. ”Seharusnya ini tidak terjadi. Tapi kalau soal saluran drainase tidak ada masalah,” kata dia.
Sebab itu, Fuad mendorong agar Pemkot Malang segera bertindak cepat. Seperti melakukan pemantauan atau memasang alat deteksi dini di daerah rawan banjir atau genangan air misalnya.
”Saran saya, kami minta kepada pemkot untuk menjebol dinding yang ada di dalam saluran air setebal 50-60 cm. Yang di depan kantor OJK dan saluran di depannya yang mengarah ke glintung,” sarannya.
Fuad mendesak agar dinas terkait agar lebih rutin melakukan pembersihan sampah. Selain itu, masyarakat juga diimbau menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan agar tidak menyumbat saluran air.