MALANG, Tugumalang.id – Salah satu pernyataan dan dirumuskan oleh para panelis di debat publik pamungkas Pilbup Malang 2024 menyinggung pentingnya pelestarian budaya sosial di Kabupaten Malang. Selama ini, para panelis menilai acara-acara kesenian di Kabupaten Malang hanya momentum sesaat dan belum memberikan dampak positif dalam pelestarian budaya.
Pertanyaan ini dilontarkan kepada kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang, Sanusi-Latifah Shohib (Salaf) dan Gunawan HS-dr Umar Usman (Gus). Pada debat yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DRPD Kabupaten Malang, Jumat (22/11/2024) ini, kedua paslon memaparkan program-program terkait dengan kebudayaan.
Paslon Salaf menjanjikan gedung kesenian yang akan berlokasi di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Calon Bupati Malang nomor urut 1, Sanusi mengatakan dirinya telah menyiapkan lahan 1 hektare yang lokasinya tak jauh dari Gedung DPRD Kabupaten Malang.
Baca Juga: Debat Publik Pamungkas Pilbup Malang 2024, Bahas Keselarasan Pembangunan dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat
“Kami sudah berkoordinasi dengan Bappenas RI untuk membangun gedung kesenian. Pembangunannya akan dibantu dari Pemerintah Pusat,” kata Sanusi.
Adanya gedung kesenian akan memberi wadah bagi pegiat seni untuk mengembangkan bakat serta kreativitas mereka. “Harapannya bisa melahirkan bibit-bibit (regenerasi) pegiat kesenian,” ujar Sanusi.
Sementara paslon Gus mengatakan mereka akan menerapkan muatan lokal (mulok) tata krama di sekolah-sekolah. Hal ini bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.
Calon Bupati Malang nomor urut 2, Gunawan mengatakan saat ini tata krama sudah mulai menghilang di masyarakat. Bahkan, banyak anak-anak yang tidak bisa berbahasa Jawa halus (krama).
“Pendidikan tata krama akan diwajibkan sehari sekali. Baik guru maupun murid harus bisa melakukan tata krama,” kata Gunawan.
Baca Juga: Adu Visi Misi di Debat Kedua: Gus Gelar Curhat Lur, Salaf Fokus di Pendidikan
Calon Wakil Bupati nomor urut 2, dr Umar Usman menambahkan pihaknya juga akan menyelaraskan kesenian dan pariwisata. Ia memberi contoh Bali sebagai daerah yang sukses mengkombinasikan antara kesenian dan pariwisata.
“Kami buat kesenian memperkuat wisata sehingga wisata juga mengangkat kesenian. Pelestarian budaya menjadi lebih mudah karena saling menunjang,” tutupnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Redaktur: jatmiko