Tugumalang.id – CRAFT International Animation Festival 2023 akhirnya digelar di Kota Malang setelah sebelumnya dilaksanakan di Yogyakarta. Dipilihnya Malang tidak lepas dari banyaknya SDM di bidang animasi di kota ini, sedikitnya terdapat 13 studio animasi dan 4 SMK yang memiliki jurusan animasi.
Komunitas di Malang yang sangat mengapresiasi adanya CRAFT International Animation Festival mulai dari edisi pertamanya menyambut dengan meriah sebagai perayaan untuk komunitas dan seluruh pihak yang mengembangkan ekosistem animasi di Malang.
CRAFT International Animation Festival merupakan festival dua tahunan yang mengangkat karya animasi dari seluruh dunia, khususnya animasi yang menggunakan teknik tradisional.
Festival seperti ini penting dilakukan, selain untuk mengapresiasi karya dari para animator, ini juga bisa membakar semangat para animator untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka akan teknik tradisional animasi.
Baca Juga: Studio Animasi Kota Malang Go Internasional, Sutiaji: Malang Sejak Dulu Gudangnya Anak-Anak Kreatif
“Sebab di festival dunia, animasi dengan teknik inilah yang sering memenangkan penghargaan” ungkap Chonie Prysilia selaku Festival Director CRAFT.
Chonie Prysilia juga sedikit prihatin dengan perkembangan animasi yang menggunakan teknik tradisional di Indonesia. “Di budaya kita kan kerajinan tangan sangat tinggi, namun semua itu tidak paralel dengan perkembangan animasi dengan teknik tersebut” imbuhnya.
Oleh karena itulah, ia dan Hizkia Subyantoro serta Piotr Kardas menginisiasi diadakannya CRAFT International Animation Festival (CRAFT Animfest) yang menjadi festival animasi pertama di Asia yang menonjolkan teknik animasi tradisional dan juga kerajinan tangan.
Setiap tanggal 28 Oktober tahun ganjil CRAFT International Animation Festival dilaksanakan. Pemilihan waktu tersebut ternyata karena pada 28 Oktober selain diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, juga diperingati sebagai Hari Animasi Sedunia.
Selain untuk mengenalkan teknik animasi tradisional, CRAFT juga memiliki tujuan lain yang diungkapkan oleh Hizkia Subyantoro selaku Art and Executive Director CRAFT “Membangun ekosistem yang baik harus dilakukan dari segala aspek, mulai dari komunitas, akademisi, pemerintah maupun apresiator. Salah satu caranya yakni dengan membangun festival”
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Malang Creative Center itu juga sedikit diberi bocoran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari 23 hingga 28 Oktober nanti.
Yang fresh dari 4th CraftAnimFest ini adalah diadakannya konferensi animasi yang digagas oleh studio animasi lokal Malang, diantaranya Holution dan Enggal Studio. Pada kegiatan ini akan dihadirkan pemateri dari seluruh Indonesia yang akan mengenalkan dan menjelaskan seluk beluk dunia animasi bagi para pengunjung yang hadir.
Selain untuk pengunjung, konferensi tersebut diharapkan bisa digunakan sebagai wadah diskusi bagi para animator yang hadir dalam CRAFT International Animation Festival 2023.
Beragam acara lain juga akan mewarnai satu minggu pelaksanaan festival ini, mulai dari Exhibition & Creators Market, Workshop hingga Performance yang pastinya semua gratis untuk bisa diakses oleh masyarakat umum.
Yang paling ditunggu dari festival animasi ini adalah kegiatan screening film animasi yang sudah terpilih dalam berbagai kategori. Baik yang akan dilombakan ataupun hanya untuk menerima apresiasi oleh penonton, karena setelah dilakukannya pemutaran animasi tersebut, akan ada sesi tanya jawab bersama animator dari karya tersebut.
Proses penjurian untuk kategori Shorts for Kids Competition akan langsung dilakukan oleh anak-anak yang akan menonton tayangan tersebut. “Tidak ada yang lebih mengerti kesukaan anak-anak, dibanding dengan anak-anak itu sendiri” imbuh Chonie
Untuk lebih tahu tentang apa saja yang akan diadakan dalam festival tersebut, kita bisa mengunjungi Instagram dari CRAFT International Animation Festival di craftanimfest. Dan jangan lupa untuk seluruh masyarakat pecinta animasi untuk merapat ke MCC pada 23 Oktober 2023 hingga 28 Oktober 2023 untuk merasakan keseruan yang hanya bisa dirasakan di festival ini.
Penulis: Baharudin Yusuf Achmada (Magang)
Editor: Herlianto. A