MALANG, Tugumalang.id – Gelaran event Malang Autism Summit 2024 (MAS 24) tidak hanya mengundang antusiasme masyarakat di sekitar wilayah Malang Raya saja tetapi juga luar daerah.
Seperti cerita Nur Aliyah Yunita (42) peserta asal Bandar Lampung yang rela menempuh perjalanan darat selama 26 jam demi mendapatkan ilmu yang bermanfaat seputar autisme.
Kepada Tugumalang.id, perempuan yang akrab disapa Aliyah itu mengaku antusias mengikuti Malang Autism Summit 2024. Baginya jarak bukan sebuah halangan untuk mendapatkan ilmu baru tentang autisme dan bagaimana memberi penanganan yang tepat kepada anak autis.
Baca Juga: Yuk Simak! Begini Cara Registrasi Mengikuti Acara Internasional Malang Autism Summit 2024
Aliyah yang berprofesi sebagai guru dan juga terapis itu mengatakan bahwa untuk upgrading ilmu tidak bisa setengah-setengah. Tetapi harus punya kemauan dan komitmen untuk terus melakukan pembaharuan wawasan khususnya masalah autisme.
“26 jam (perjalanan darat) naik bus, karena upgrading skill pendampingan anak autis tidak bisa hanya sebatas tahu saja atau hanya sesekali dan sedikit-sedikit belajarnya. Tetapi harus terus mendalami apakah ada pembaharuan perihal teknik-teknik baru itu apa saja dan semua yang bisa dipelajari,” ungkapnya.
“Karena sudah jelas, setiap pemateri ada hal yang berbeda dan baru,” imbuh Aliyah.
Baca Juga: Menyentuh! Pembukaan Malang Autism Summit 2024 Berlangsung Semarak dan Diwarnai Isak Haru Para Peserta
Semangat dan motivasi Aliyah juga tak lepas dari perannya sebagai orang tua dengan anak yang mengalami autisme. Sehingga selagi masih bisa dijangkau, ia akan berusaha hadir mengikuti kegiatan seperti Malang Autism Summit 2024 yang dirasa memberi banyak kebermanfaatan.
Menghadiri event autism internasional yang pertama kali diadakan di Kota Malang menjadi kali pertama bagi Aliyah berkunjung ke Kota Pendidikan.
Bermodal nekat, semangat untuk terus mendapatkan ilmu dan wawasan baru membuatnya rela menempuh perjalanan cukup jauh demi menghadiri Malang Autism Summit 2024.
“Ini pertama kalinya ke Malang dan melalui jalur darat. Meski hemat hasilnya hebat,” ujarnya.
Apalagi berdasarkan pengalamannya, jarang sekali ada kegiatan forum dan pelatihan tentang autisme yang terbuka untuk umum dan gratis. Aliyah mengaku harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk mengikuti kegiatan pelatihan autisme di tempat lain.
“Jarang sekali (event seminar dan pelatihan seputar autisme) biasanya berjuta-juta. Saya terima kasih sekali karena beberapa kali ikut pelatihan sejujurnya harus bayar. Terima kasih Penawar ( Penawar Special Learning Centre) Malaysia sudah hadir di sini membagikan ilmu yang bermanfaat,” bebernya.
Aliyah berharap event seperti Malang Autism Summit 2024 bisa terus rutin digelar setiap tahun dan diselenggarakan tidak hanya di Malang atau Pulau Jawa saja tetapi juga di daerah lain agar turut merasakan kebermanfaatan yang sama.
Malang Autism Summit 2024 atau MAS 24 merupakan kolaborasi antara Penawar Special Learning Centre (PSLC) Malaysia bersama Tugu Media Group Indonesia sebagai mitra lokal. Serta didukung oleh Spekix Special Kids Expo, Drisana, Motherland, Amazing Malang, Difabel Creative Community, Omah Gembira, Stifin Genetic, MCC, JCDC, MI AR Roihan Lawang Malang, Rumah Terapi Anton Metode, KIDABA, serta Paguyuban Seniman dan Pengrajin Disabilitas Karanganyar Jawa Tengah.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis: Bagus Rachmad Saputra
Editor: Herlianto. A