Tugumalang.id – Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma) melakukan kunjungan atau lawatan muhibbah ke Pondok Hidayatul Mubtadiin Wa Tahfidzul Quran Datuk Haji Abdul Kadir Hassan di Sarawak, Malaysia pada
Kunjungan dilakukan rangka program Kandidat Doktor Mengabdi.
Pondok Hidayatul Mubtadiin Wa Tahfidzul Quran merupakan Pondok Pesantren yang berada di Negeri Sarawak, tepatnya di Jalan Datuk Ajibah Abol No. 589 Kuching Sarawak Malaysia.
Pondok Pesantren yang didirikan pada 2018 ini dinilai menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan generasi muda dengan fokus pada pembinaan santri laki-laki. Dengan dedikasi dan kerja keras, lembaga ini telah berhasil meluluskan 3 Hafiz Quran dan berlanjut hingga sekarang.
Baca Juga: Suasana Haru Pelepasan 158 Calon Wisudawan FKIP Unisma di Tahun Ajaran 2024
Ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mereka menjadi ulama yang akan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiiin Wa Tahfidzul Quran, dengan visi yang jelas dan misi yang kuat, telah mengambil langkah strategis dalam menyiapkan santrinya untuk pendidikan tinggi di Timur Tengah.
Dengan mengirimkan santri ke Nirboyo, Jawa Timur, lembaga ini tidak hanya memperkuat dasar keilmuan agama mereka melalui pengkajian kitab, tetapi juga mempersiapkan mereka secara mental dan spiritual untuk tantangan yang akan dihadapi di luar negeri.
Ini merupakan contoh nyata dari komitmen pondok pesantren dalam mengembangkan kapasitas intelektual dan keagamaan santrinya, sekaligus mempererat hubungan pendidikan antara Indonesia dan negara-negara di Timur Tengah.
Baca Juga: FEB Unisma Gelar FGD Desain Kurikulum Islamic Finance dalam Entrepreneurial University Millestone
Kebijakan ini juga mencerminkan pengakuan internasional terhadap kualitas pendidikan pesantren di Indonesia, yang kini menjadi syarat bagi pelajar dari Malaysia, Brunei, dan Singapura yang ingin melanjutkan studi di Yaman dan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Dengan demikian, Ponpes Hidayatul Mubtadiiin wa Tahfidzul Quran tidak hanya berkontribusi pada pengembangan individu santrinya, tetapi juga pada peningkatan standar pendidikan Islam di tingkat global.
Pondok Pesantren di bawah kepemimpinan Ustad Syamsul Bahary Al Adni, yang merupakan putra dari Bapak Tamrin asal Indonesia, telah berkembang dengan memiliki 34 santri yang aktif belajar.
Kegiatan mereka semakin berwarna dengan kunjungan Mahasiswa Unisma yang melakukan Lawatan Muhibbah dalam rangka program Kandidat Doktor Mengabdi.
Dalam pertemuan tersebut, para santri dan mahasiswa bersama-sama melantunkan Maulid dengan iringan rebana, menunjukkan sinergi antara tradisi dan pendidikan. Meski dimulai pada malam hari, semangat para santri tidak surut.
Mreka tetap hadir dengan penuh antusiasme, menandakan dedikasi yang tinggi terhadap proses pembelajaran dan kegiatan keagamaan yang diadakan di pondok tersebut.
Pertemuan yang diadakan di Pondok Hidayatul Mubtadiiin wa Tahfidzul Quran ini merupakan momen yang sangat berharga. Kegiatan silaturrahim seperti ini tidak hanya memperkuat ikatan kekeluargaan antara pengasuh, santri, dan ustad, tetapi juga menjadi sarana untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman.
Kehadiran para ustad dan keluarga mereka menambah kehangatan dan keceriaan acara, menciptakan suasana yang penuh dengan keakraban dan kebahagiaan.
Kegiatan yang dipimpin oleh Ustad Samsul ini tentunya berjalan dengan lancar dan penuh makna, di mana setiap peserta dapat berbagi pesan dan kesan mereka tentang perjalanan spiritual dan pendidikan yang telah mereka lalui.
Pesan dan kesan dari Mahasiswa Program Doktoral Unisma Malang, yang disampaikan oleh KH. Abdus Shomad, M.Pd, memberikan inspirasi dan motivasi bagi semua yang hadir. Pesannya yang mendalam tentang pentingnya pendidikan dan pengembangan diri dalam konteks keagamaan menunjukkan betapa pentingnya pondok pesantren dalam membentuk karakter dan keilmuan para santrinya.
Penutupan acara dengan doa yang dipimpin oleh KH. Kartono, M.Pd, tidak hanya memberikan berkah bagi acara tersebut, tetapi juga mengingatkan semua yang hadir tentang pentingnya doa dan kebersamaan dalam setiap aspek kehidupan.
Acara ini juga menjadi kesempatan emas bagi para santri untuk belajar dari pengalaman para ustad yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan dan keagamaan.
Interaksi antara generasi muda dan para pemimpin spiritual ini menciptakan jembatan pengetahuan yang berharga, di mana nilai-nilai tradisional dan modern dapat bertemu dan bersinergi.
Dengan demikian, Pondok Hidayatul Mubtadiiin wa Tahfidzul Quran tidak hanya menjadi tempat untuk mempelajari ilmu-ilmu keagamaan, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun karakter dan kepemimpinan yang kuat di masa depan.
Kesimpulannya, pertemuan yang diadakan di pondok ini adalah contoh nyata dari bagaimana pendidikan keagamaan dapat diintegrasikan dengan kegiatan sosial dan kekeluargaan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak terbatas pada ruang kelas, tetapi juga melibatkan interaksi sosial yang kaya dan beragam.
Melalui kegiatan seperti ini, Pondok Hidayatul Mubtadiiin wa Tahfidzul Quran berkontribusi pada pembentukan komunitas yang kuat, di mana setiap anggota dapat tumbuh dan berkembang bersama dalam harmoni dan saling pengertian.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A