MALANG – Sudah 14 tahun, Cak Nardi menjadi napi atau narapidana. Dia menjalani hukuman penjara di Lapas Malang dengan vonis pidana seumur hidup atas perkara pembunuhan berencana. Kini Cak Sunardi mengisi hari-harinya dengan berkarya sebagai warga binaan Lapas Kelas I Malang.
Napi berusia 40 tahun itu mengaku sudah ikhlas menerima konsekuensi akibat perbuatannya. Dia membuktikan itu dengan kesungguhannya mengikuti segala pembinaan yang ada di lapas.
Pria asal Bondowoso itu juga cukup aktif melakukan kegiatan pembinaan kemandirian. Mulai kegiatan keterampilan pangkas rambut, perkayuan atau mebel, perbengkelan las hingga kerajinan.
Selama menjalani pembinaan kemandirian itu, Cak Nardi tampak fasih dalam membuat karya kerajinan. Mulai ukiran kaligrafi, miniatur truk dan kerajinan lain. Bahkan napi ini juga lihai dalam hal memangkas rambut.
“Kami sangat mendukung warga binaan yang aktif dalam kegiatan positif atau berkarya. Kami yakin dia sudah siap menjadi manusia baru dengan keterampilan yang dimiliki jika nantinya terjun ke masyarakat,” kata Kalapas Kelas I Malang, Heri Azhari, Selasa (28/9/2022).
Tak hanya menjalani pembinaan kemandirian, Cak Nardi juga aktif menjalani pembinaan kepribadian. Mulai mengaji hingga salat jemaah secara rutin dia jalani dengan sungguh-sungguh.
“Saya sudah menyadari kesalahan saya dan sudah bertobat. Demi Allah saya ingin menjadi bagian dari keluarga saya lagi. Ingin segera berkumpul dengan keluarga lagi dan mengabdikan diri ke bangsa dan negara di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Cak Nardi.
Cak Nardi panggilan akrab Sunardi itu memiliki harapan agar bisa mendapatkan keringanan hukuman. Sebab, dia mengaku sangat merindukan saat-saat menjalani hari bersama keluarga.
“Harapan saya, pidana seumur hidup saya bisa berubah (diringankan),” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A