Tugumalang.id – Budidaya selalu identik dengan lahan luas dan biaya yang tidak sedikit. Hal itu yang menjadi keraguan bagi banyak orang ketika mau memulai untuk budidaya. Pasalnya, mereka harus mengeluarkan modal yang cukup besar untuk itu.
Namun ternyata, saat ini budidaya ikan tidak harus modal jumbo, caranya adalah budikdamber atau Budidaya Ikan Dalam Ember. Cara ini pernah dilakukan dengan sukses oleh Juli Nursandi, seorang dosen Budidaya Perikanan di Politeknik Negeri Lampung. Bagaimana sih caranya? Berikut ini penjelasannya.
Apa Itu Budikdamber?
Budikdamber merupakan upaya yang bisa dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan tingkat keluarga, khususnya perkotaan yang tidak memiliki tempat yang luas. Dengan menggunakan ember yang diisi air. Sementara itu, lele menjadi ikan yang paling cepat untuk bisa dipanen menggunakan teknik ini.
Baca Juga: 13 Bahan Masker Alami, Bisa Anda Coba di Rumah
Sudah menjadi rahasia umum bahwa lele merupakan jenis ikan yang kuat dan cepat beradaptasi. Hal ini yang membuat lele menjadi primadona dalam program Budikdamber, karena saat memilih lele, kita tidak memerlukan alat tambahan untuk menjaga kehidupan lele, seperti pompa untuk perputaran air.
Tips Sukses Budikdamber
Pemilihan Ember
Wadah yang boleh digunakan untuk tempat budidaya lele memang boleh berbagai macam ember. Namun perlu diperhatikan jika kita menggunakan ember yang benar-benar baru, kita perlu mengisi dan mendiamkan air dalam wadah tersebut selama 1 hari lalu membuangnya.
Hal ini bertujuan untuk membuang bau plastik yang masih kuat karena itu bisa membunuh semua bibit yang sudah kita sebar di dalam ember tersebut.
Kualitas Air
Air menjadi bagian yang paling penting dalam proses budidaya ini. Air yang sehat akan menambah kemampuan lele untuk tumbuh dan tidak gampang mati. Jadi bagaimana cara menemukan air yang tepat untuk budidaya ini?
Baca Juga: Cobain Ide Bisnis Pertanian Modal Kecil, Cocok Bagi Pebisnis Pemula
Memilih air yang tidak terlalu berbau, baik itu berbau obat pemutih maupun besi. Bau-bauan ini biasa kita cium saat menggunakan air yang bersumber dari PDAM. Namun tenang, untuk mengatasinya kita bisa menampung air tesebut semalaman sebelum kita masukkan dalam ember tempat lele hidup.
Penambahan obat EM4 juga bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan air dan meningkatkan kualitasnya.
Bibit Lele
Setelah air dalam ember siap dan sehat, kini saatnya kita membeli bibit lele. Usahakan memilih lele yang aktif berenang, karena itu tanda ikan tersebut sehat dan mampu bertahan dalam perjalanan menuju tempat barunya.
Kita tidak boleh memasukkan terlalu banyak bibit dalam satu ember, karena ini akan menyebabkan pertarungan yang membuat banyak bibit lele mati karena dimakan sesamanya, karena lele juga merupakan hewan yang kanibal.
Sebagai contoh dalam ember yang diisi air sebanyak 80 liter, maka idealnya kita bisa memasukkan lele sebanyak 80 ekor. Karena ruang untuk bergerak sangat penting bagi lele untuk bisa terus bertumbuh.
Pemberian Pakan
Bisa kita lakukan 3 kali sehari, pagi, sore dan malam hari. Ukuran dari pakan juga harus kita sesuaikan dengan ukuran lele agar tidak membahayakan lele itu sendiri. Usahakan untuk tidak terlambat dalam pemberian pakan, karena jika kita telat maka beberapa lele akan menjadi makanan dari lele yang lain.
Karena air dalam ember ini diam, maka ketika memberi makan dan masih terlihat sisa makanan yang mengapung, kita wajib untuk mengambilnya. Makanan yang hancur dan tidak termakan akan menjadi sumber penyakit, seperti jamur.
Penggantian Air
Saat lele sudah tumbuh, air akan lebih cepat berbau dan keruh. Saat itulah air bisa kita ganti. Penggantian air tidak perlu hingga habis semuanya, karena itu akan menghambat pertumbuhan lele dan berpotensi untuk membuat lele menjadi stres. Kita bisa menyisakan 10% hingga 30% air lama dan menambahkan air baru hingga ke volume semula.
Bonus
Sayuran yang segar juga bisa kita dapatkan saat melakukan kegiatan Budikdamber. Karena air yang sudah bercampur kotoran lele itu sangat baik untuk pertumbuhan sayuran. Oleh karena itu banyak yang meletakkan gelas yang berisi biji sayuran di atas ember Budikdamber.
Jika semua sudah kita lakukan dengan rutin, maka dalam beberapa bulan ke depan kita sudah bisa menikmati daging lele segar dari peternakan sendiri.
Penulis: Baharudin Yusuf Achamda (Magang)
Editor: Herlianto. A