Tugumalang.id – Tidak ada yang menyangka bahwa M Fachry Husein (15), pelajar di SMP Negeri 2 Kota Batu sudah mampu mengantongi uang hingga puluhan juta rupiah. Hal ini tak lepas dari ketelatenannya dalam membudidayakan burung murai batu.
Saat ini, Fachry tergolong menjadi peternak sukses di Kota Batu. Dari tangannya, burung murai yang dia rawat dengan telaten sehari-hari menjadi sumber rezeki tersendiri. Fachry tentu saja berbeda dari kebanyakan remaja lainnya.
Saat dikunjungi Tugu Malang ID pada Selasa (11/1/2022), Fachry tampak sibuk memberi makan burung-burung murai di belakang rumahnya. Di sana, Fachry membangun kandang berukuran sekitar 2×3 meter.
Awal kecintaannya terhadap dunia kicau ini sudah terjadi sejak tahun 2018. Sejak dia diajak ayahnya pergi ke sebuah perlombaan kicau burung. Sejak itu, hobinya mulai muncul hingga sekarang memiliki usaha budi daya yang ia beri nama Fachry Bird Farm.
”Awalnya saya hanya coba-coba beli burung murai betina, lalu saya kawinkan dengan burung milik orang tuanya. Saya memang sudah suka burung sejak kecil,” kenangnya, saat ditemui di rumahnya, di Kelurahan Ngaglik Kota Batu.
Dari keisengan itu, kisah Fachry, ternyata indukan murai batu yang dia kawinkan berhasil menetas. Keisengan itupun dia teruskan dan berlanjut hingga terkumpul delapan pasang murai batu. Sejak itu pula, dia memutuskan untuk menjual anakannya.
Tak disangka, peminatnya sangat banyak. Tak hanya di lokalan Malang Raya, pembelinya juga datang dari berbagai daerah, termasuk Jakarta. Per ekor anakan burung murai ini dia jual dari harga Rp 4-25 juta.
”Terrgantung dari kualitas burungnya juga seperti jenis trah indukan dan postur burungnya,” paparnya.
Fachry menambahkan, dia pernah melepas murai miliknya seharga Rp 70 juta kepada salah satu penghobi burung usai menjuarai sebuah event kompetisi tingkat provinsi.
Lebih lanjut, Fachry mengungkap sebuah tips untuk membudidayakan anakan murai batu. ”Saya sengaja memilih indukan yang sudah terbukti memiliki kicauan bagus atau pernah juara,” bocornya.
Setelah itu, faktor jenis makanan juga berpengaruh dalam kualitas anakan murai. Setiap hari, Fachry memberikan menu komplit. Mulai voer, jangkrik, ulat hongkong, dan kroto.
”Sebenarnya ya tidak butuh treatment khusus, gak sulit kok. Cuman emang gak boleh sampe stres,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti