Malang, Tugumalang.id – Seiring dengan perkembangan zaman, kini industri fashion telah berkembang secara cepat atau lebih dikenal telah memasuki era fast fashion.
Istilah tersebut menggambarkan suatu konsep industri tekstil yang melakukan produksi secara pesat untuk menghadirkan pakaian siap pakai.
Tentunya dengan harga terjangkau, design yang trendi, dan memiliki konsep pergantian fashion terbaru dalam waktu tertentu.
Pesatnya perkembangan fast fashion menjadi tantangan baru bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Pasalnya, hal tersebut membawa dampak yang positif bagi perkembangan kreativitas dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang relative terjangkau.
Namun, juga membawa dampak negative yang meningkatkan pola hidup dengan sifat konsumerisme dan menyebabkan pencemanaran lingkungan karena adanya limbah fashion.
Dilansir dari laman World Clean Up Dat, fast fashion menyumbangkan banyak limbah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Terdapat sekitar 92 juta ton limbah tekstil yang diproduksi oleh industri fashion tersebut di setiap tahunnya.
Hal ini yang akan mencemari lingkungan karena limbah industry dapat meningkatkan serat mikro di laut dan pewarna beracun yang digunakan.
BACA JUGA: Fast Fashion dan Dampak Buruknya bagi Lingkungan
Maka dari itu, sejak dini diperlukan kebijakan yang tepat dalam penggunaan pakaian agar tidak semakin memperparah keadaan. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah fast fashion
1. Menerapkan Ethical Fashion
Salah satu untuk mengurangi limbah fashion adalah dengan cara menerapkan ethical fashion. Cara yang dapat digunakan adalah dengan menata, membersihkan lemari baju, dan jika membeli diharapkan untuk memilih pakaian yang dapat digunakan dalam jangka waktu panjang. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi pemborosan uang dan limbah tekstil yang dihasilkan.
Selain itu, juga dapat memilih pakaian dengan model yang klasik seperti denim dan memilih pakaian dengan warna monokrom, polos, oversized, hingga sweater. Memilih model baju seperti itu maka secara tidak langsung akan membantu dalam mengurangi limbah fashion.
2. Memilih produk UMKM
Produk UMKM dapat menjadi pilihan utama untuk menerapkan mengurangi limbah fashion. Hal ini dikarenakan saat ini banyak bisnis UMKM mengeluarkan produk yang menerapkan sustainable fashion. Mulai dari cara stategi pemasarannya hingga memilih bahan baku pembuatan produk. Maka dari itu, banyak sekali produk-produk unggulan yang sudah mulai dikenal oleh masyarakat sehingga hal ini dapat meningkatkan pendapatan usaha dalam negeri.
3. Memilah Pakaian
Cara ini dilakukan untuk memilih pakaian sesuai dengan kebutuhan khususnya pakaian yang sudah tidak digunakan lagi. Apabila terdapat pakaian yang masih memiliki nilai jual maka dapat dijual kembali atau biasa dikenal dengan thrifting di online shop atau bazar.
Adanya hal tersebut dapat memberikan manfaat yaitu dapat mengurangi limbah dan mendapatkan keuntungan dari penjualan baju. Selain itu, dapat disumbangkan ke tempat lain yang merasa membutuhkan dan bermanfaat bagi mereka.
4. Menerapkan Slow Fashion
Penerapan yang dapat dilakukan adalah dengan tidak membeli pakaian terlalu banyak dan disesuaikan saja dengan kebutuhan bukan hanya sekedar keinginan. Salah satunya tetap memperhatikan kualitas yang baik dan dapat bertahan lama walaupun dengan harga lumayan. Apabila dibandingkan dengan produk dengan harga yang terjangkau namun dengan kualitas yang buruk akan berakhir di dalam lemari saja.
5. Melakukan Mix and Match
Mix and match pakaian dapat dilakukan untuk mengurangi limbah fashion sehingga tidak perlu membeli lagi. Selain itu, dapat memilih pakaian yang dapat dipadupadankan satu sama lain. Serta dapat menentukan tempat penyimpanan khusus untuk pakaian agar dapat membatasi pakaian yang dipunya agar tidak terlalu banyak menumpuk dan tidak terpakai yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Dengan demikian, itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah fast fashion. Upaya untuk menghindari fast fashion menjadi tantangan tersendiri pada saat ini. Maka dari itu, salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan adalah dengan bijak dalam penggunaan pakaian agar tidak mencemari lingkungan sekitar dan dapat merugikan orang lain.
Penulis: Efryca Ayu Nabella
editor: jatmiko