Tugumalang.id – Kebijakan pemadaman lampu jalan (PJU) di atas jam 20.00 WIB di Kota Malang selama masa PPKM Darurat, disorot banyak pihak. Terlebih setelah ada kecelakaan lalu lintas yang memakan korban luka parah di bagian wajahnya.
Peristiwa yang dialami korban ini dibagikan di media sosialnya dan kemudian viral dan dibagikan oleh banyak akun informasi di Malang Raya. Seperti salah satunya dibagikan akun Instagram @ngalamlop, pada Sabtu (3/7/2021).
Postingan awal korban yang semula dari Facebook itu berisi foto seorang laki-laki yang mengalami luka-lecet di bagian wajah, kaki, dan tangannya usai kecelakaan. Korban menduga kecelakaan ini terjadi akibat minimnya penerangan di jalan selama masa PPKM Darurat.
”Matur nuwun Walikota Malang pak Sutiaji yang terhormat. Gara-gara lampu dalan sampean pateni aku di tabrak sepeda dan seng nabrak ora gelem tanggung jawab,” ungkap pengunggah aslinya, disertai foto-foto.
”Masio loro ne perih panas aku ora berobat pak ji (Wali Kota Malang, Sutiaji). Wedi ne engkok di sangkakno kenek Covid (disangka terpapar Covid-19) matur nuwun sanget kanggo njenengan (terimakasih banyak untuk Pak Sutiaji),” tambahnya.
Postingan ini kontan menuai respon warganet dan viral. Meski belum diketahui validitas kebenarannya, rata-rata warganet sependapat dengan pernyataan korban. Menurut mereka, pemadaman PJU tidak relevan dengan upaya pengendalian COVID-19.
Terkait hal ini, Wali Kota Malang, Sutiaji, juga belum bisa memastikan kebenarannya. Kata dia, informasi itu masih belum terbukti apa memang terjadi saat pemadaman PJU. Bisa jadi, itu korban jatuh akibat jalan berlubang.
“Dulu pernah ada kubangan terus orangnya jatuh, tapi bukan di situ, tapi terus dicapture dan diberi nama di jalan lain. Inikan namanya kebohongan publik, fitnah,” katanya, pada Senin (5/7/2021).
Lebih jauh, Sutiaji kembali menjelaskan kebijakan pemadaman ini sebagai bentuk menekan laju mobilitas orang. ”Ini menunjukan bahwa Malang sedang dalam kondisi darurat COVID-19,” jelasnya.
Terpisah, Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, kini juga tengah menyelidiki kebenaran postingan tersebut. Pihaknya masih melakukan inventarisir data laka lantas di hari itu.
“Kami imbau jangan sampai jika ada kejadian laka lantas langsung dikaitkan dengan pemadaman. Jangan-jangan nanti jatuh kecelakaan dibilang karena PJU dipadamkan, padahal karena kesalahan manusianya sendiri,” ucapnya.
Sejauh ini, hasil data sementara belum memastikan postingan itu benar atau tidak. ”Memang ada laka di Sawojajar jam 1.40 dini hari, tapi di sana tidak ada PJU yang dipadamkan. Saya harap masyarakat bisa cerdas, jangan menebar informasi yang belum diketahui kebenarannya,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti