Tugumalang.id – Pemasangan pembatas jalan baru di depan Jatim Park 3 tepatnya di Jalan Ir Soekarno, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Utamanya dari segi urgensi dan sosialisasi yang minim. Pasalnya, sejak dipasang separator jalan itu justru menimbulkan korban kecelakaan.
Separator jalan yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jatim itu berada tepat di akses jalan raya depan Jatim Park 3. Total ada 2 pembatas jalan terpisah dibangun dengan panjang masing-masing sekitar 100 meter. Batas jalan ini dipisah lantaran digunakan untuk akses masuk ke Jatim Park 3.
Menjawab hal ini, kajian pemasangan separator ini bahkan sudah melalui koordinasi dan disepakati Forum Lalu Lintas, termasuk di dalamnya Polres Batu. Kasat Lantas Polres Batu, AKP Lya Ambarwati, menuturkan bahwa pemasangan separator di sana memang cukup urgen.
Tujuannya untuk mengurai kemacetan sekaligus meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas. Di sana memang tergolong jalur cepat karena kontur jalan yang menurun dari arah Kota Batu.
“Urgensi pemasangannya memang untuk mencegah kecelakaan akibat krosing. Kebetulan di lokasi kan ada tempat wisata sehingga banyak terjadi krosing. Nah dipasang separator ini agar tidak ada yang menyalip dari belakang,” jelas Lya pada awak media, Kamis (8/12/2022).
Sebelumnya, jalan Ir Soekarno itu juga dipasang barrier panjang. Namun kini ditindaklanjuti dengan pemasangan barrier permanen. Namun ternyata dalam pelaksanaannya tidak dibarengi dengan pertimbangan matang.
Seharusnya, sebelum ada pemasangan separator jalan, harusnya terlebih dahulu dipasang lampu penerangan jalan. Buktinya, tercatata sudah ada 2 kecelakaan yang ditangani Satlantas Polres Batu akibat pembatas jalan itu karena tidak terlihat saat malam hari.
“Maka dari itu, langsung saya koordinasikan ke pihak terkait untuk segera memasang lampu penerangan dan juga rambu-rambu lalu lintas. Selain itu juga kami rekomendasikan untuk memasang warning light, mata kucing hingga pot tinggi agar pengguna jalan bisa melihatnya,” ujarnya.
Kecelakaan yang terjadi beberapa hari ini diakui pihaknya akibat pengguna jalan yang masih belum terbiasa. Dari yang sebelumnya tidak ada, sekarang ada separator jalannya.
“Sudah kami panggil dan koordinasi dengan Dinas PU untuk segera dihadirkan utamanya lampu PJU. Karena khawatirnya kan nanti ada kejadian lagi. Kasihan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengimbau masyarakat yang hendak melintasi jalur tersebut untuk lebih berhati-hati. Hingga saat ini, lampu PJU di lokasi masih belum terpasang. Pengemudi diimbau untuk tidak menyalip.
“Saya minta segera mungkin direalisasikan. Paling tidak sebelum libur nataru,” tegasnya.
Sebelumnya, pro kontra terkait pemasangan batas jalan ini juga menjadi perhatian Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Thohari. Kata Khamim, dia juga banyak mendapati keluhan pengguna jalan yang mempertanyakan urgensi pemasangan separator jalan tersebut.
Masyarakat juga menilai bahwa pemasangan batas jalan ini tidak dibarengi dengan sosialisasi dan tidak ditambahkan lampu penerangan jalan umum (PJU). Sehingga banyak pengguna jalan hampir menabrak batas jalan ini.
Meski begitu, jelas Khamim, pemasangan separator ini adalah murni inisiatif dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jatim alias yang punya jalan. Namun dirinya menyayangkan dalam hal ini seolah minim sosialisasi.
Terlepas daripada itu, sebelum memasang batas jalan ini seharusnya terlebih dahulu dipasang lampu PJU. Ini mengingat di sepanjang kawasan Jalan Ir Soekarno memang minim penerangan.
“Akhirnya kan kejadian kayak gini. Laporan yang saya terima sudah ada 2 korban laka luka-luka,” ungkapnya pada awak media, Rabu (7/12/2022).
Baru 3 hari dipasang saja, dia bahkan menerima aduan masyarakat untuk membongkar paksa separator jalan tersebut. Namun, dirinya berusaha meredam emosi warga tersebut.
Pada prinsipnya, separator jalan ini punya fungsi untuk mencegah potensi kecelakaan lalu lintas. Di mana di titik lokasi terdapat dua tempat wisata populer. “Dengan ada batas ini, pengendara yang ada di belakang enggak bisa nyalip dan potensi laka akibat crossing bisa diminimalisir,” jelasnya.
“Hemat saya, enggak papa ada pembatas jalan ini, tapi juga harus segera dipasang lampu PJU agar tidak ada lagi kejadian kecelakaan. Lalu juga dipasang rambu-rambu. Saya kira harus segera karena habis ini sudah libur nataru,” tegasnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A