MALANG – Imbas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Malang membuat sektor bisnis hospitality seperti dunia perhotelan kembali melesu. Tingkat okupansinya merosot tajam. Hanya mencapai 10 persen dari total kapasitas kamar yang hotel sediakan.
General Manager Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang, Aziz Sismono, mengatakan penurunan okupansi ini tidak terjadi hanya saat PPKM atau PSBB saja. Meski tidak ada kebijakan itu okupansinya juga sudah tipis.
”Pasca PSBB itu hanya mentok di angka 40 persen saja (okupansinya). Sejak ada PPKM makin merosot drastis. Hingga hanya sampai 10 persen saja, dari total 115 kamar yang kami sediakan,” tuturnya, Kamis (14/1/2021).
Menurut dia, sosialisasi terkait PPKM ini dinilai terlalu mendadak. Ia pun menyayangkan hal itu. Sehingga akhirnya pihak hotel yang harus menanggung kerugiannya.
”Tentu kalau sosialisasinya bagus, orangvakan mengerti dan kita tetap bisa berjalan dengan baik. Terlalu mepet dam akhirnya orang banyak yang mengira jika itu adalah PSBB. Bukan pembatasan seperti yang diketahui,” ucapnya.
Merosotnya tingkat okupansi juga diungkapkan Marketing Communication Ascent Premiere Hotel, Nova Kurniawan. Tingkat hunian Ascent merosot, hingga 20-30 persen saja kamar yang terisi. Padahal, pihaknya sudah memberlakukan berbagai promo dengan harga terjangkau.
”Kami ada paket promo Work From Hotel misalnya. Sudah termasuk dengan paket internet cepat, tapi ya rata-rata okupansi berada di angka 30 persen dari total 128 kamar,” ujarnya.