Tugumalang.id – Perkembangan teknologi terus berkembang cepat. Termasuk, adanya teknologi artificial intelligence (AI) merupakan chatbot yang menggunakan teknologi transformer.
Dengan demikian, diprediksi banyak pekerjaan yang terancam hilang. Mulai dari petugas akuntansi, layanan bisnis dan lainnya.
Terlebih, pesatnya perkembangan beberapa platform lain juga banyak menyajikan kemudahan untuk bekerja. Misalnya, platform untuk mencari keywords, platform untuk membuat artikel yang tidak terdeteksi plagiarism, platform membuat musik, suara dan lainnya.
Meski demikian, CEO Ngalup Collaborative Network, Andina Paramitha, menyebut bahwa berbagai perkembangan teknologi tersebut hanyalah sebuah alat bantu yang harusnya dikuasai oleh SDM. “Teknologi hanyalah tools yang mempermudah pekerjaan. Ingat, hanya tools,” tegas dia.
Dia menjelaskan, teknologi tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai pendukung pekerjaan. “Misalnya, untuk kebutuhan riset jadi lebih cepat dan mudah. Teknologi sifatnya hanya mendukung saja,” katanya.

Perempuan yang akrab disapa Andien tersebut menguraikan, masih ada sederet hal krusial yang tidak bisa digantikan. “Teknologi yang dibuat hanya tools, hal-hal yang tidak bisa digantikan adalah wisdom, perspektif, emosional, value dan relations,” jelasnya.
Andien menguraikan, dalam melakukan pekerjaan, seseorang memiliki wisdom dan perspektifnya sendiri. “Contohnya jurnalis, mereka menentukan angle sebuah berita dengan sudut pandang dan sense masing-masing. Ini tidak bisa digantikan oleh teknologi,” imbuh Andien.
Selanjutnya, value yang dimiliki oleh masing-masing orang juga berbeda. Termasuk keahlian, hingga nilai diri. Bahkan, dalam mengendalikan emosi, juga tidak bisa digantikan oleh teknologi.
“Selain itu, menjalin hubungan dan relasi yang baik dengan orang lain juga menjadi satu hal yang tidak bisa digantikan. Bagaimanapun, hubungan baik antar sesama manusia harus tetap dilakukan,” pungkas dia.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A