MALANG, Tugumalang – Arema Bululawang mengenang 100 hari Tragedi Kanjuruhan melalui doa bersama dan kesenian. Mereka melibatkan ustaz dan seniman-seniman di Kabupaten Malang mengisi acara.
Kegiatan bertajuk Doa Bersama dan Musik Solidaritas Kanjuruhan: Bangkitkan Rasa Satukan Jiwa ini digelar di rest area Bululawang, pada Sabtu (14/1/2023) mulai pukul 13.00 hingga tengah malam. Sekitar 15 band, termasuk band legendaris D’Kross menyumbangkan karya mereka untuk acara ini. Di sela pertunjukan band, seniman teater dan sastrawan puisi juga unjuk gigi.

Selain berbagai macam kesenian, kegiatan ini juga diisi dengan muhasabah oleh Gus Rocker (Ustaz Vicky Plat N) dan doa bersama bagi korban Tragedi Kanjuruhan.
“Ini gerakan spontanitas dari Arema Korwil Bululawang untuk mengenang 100 hari Tragedi Kanjuruhan. Ini murni kegiatan sosial,” ujar ketua panitia pelaksana, Zainul atau yang akrab dipanggil Bang Jay.
Sepanjang acara ini mereka juga melakukan galang dana yang nantinya akan didonasikan kepada anak yatim piatu serta korban Tragedi Kanjuruhan yang ada di Bululawang. “Berapapun hasilnya (galang dana), kami akan berikan untuk anak yatim di Bululawang, khususnya yang orang tuanya kemarin kena musibah (Tragedi Kanjuruhan),” jelas Bang Jay.
Koordinator bagian musik, Nanang Mansyur mengatakan bahwa acara ini bisa terlaksana berkat solidaritas berbagai pihak. “Ini murni kolektif. Kami sama-sama berjuang sesuai porsi masing-masing. Misalnya ada yang bisa bermain band, silakan berjuang lewat itu. Ada yang punya sound system, silakan berjuang lewat itu,” kata Nanang.

Ia menambahkan bahwa panggung musik solidaritas untuk mengenang Tragedi Kanjuruhan ini merupakan sebuah terobosan di Kabupaten Malang. Setelah sebelumnya sering menggelar aksi turun ke jalan, kini mereka lebih fokus pada doa bersama dan menyalurkan kreativitas.
“Sekarang aksi-aksi yang turun ke jalan sudah berkurang, kami lebih fokus ke doa bersama yang kami kolaborasikan dengan musik solidaritas,” kata Nanang.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko