BATU, Tugumalang.id – Angka pengangguran di Kota Batu cukup tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batu, dari total 213.046 jiwa penduduk, 14 ribu jiwa di antaranya merupakan pengangguran.
Merujuk pada data ini, Kabid Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batu, Suryanto juga membenarkan ada terjadi peningkatan jumlah pengangguran.
Lonjakan jumlah pengangguran itu semakin berlipat ganda usai pandemi COVID-19. Padahal, sebelum pandemi, jumlah pengangguran di kota wisata itu hanya mencapai 5.200 orang.
”Penyumbang besar terjadinya peningkatan itu (angka pengangguran, red) karena pandemi dua tahun kemarin,” ungkap Suryanto dihubungi, Minggu (18/9/2022).
Selain akibat bencana massal tersebut, jumlah angka pengangguran ini juga disebabkan beberapa faktor. Seperti iklim lowongan pekerjaan kompetitif yang kemudianmeminggirkan lulusan SMK, hingga pencari kerja yang tidak ingin bekerja di luar daerah.
Tentu saja, ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani Disnaker agar tidak menimbulkan masalah sosial baru di kemudian hari. Hanya saja, dalam hal ini Disnaker Kota Batu masih belum lama terbentuk sebagai OPD yang mandiri.
Sebelumnya, Disnaker menjadi bagian dari Dinas DPMTPSP dan resmi dipisahkan pada Juli 2022 lalu. Sebab itulah, dari data ini akan menjadi semangat baru pihaknya untuk menanggulangi masalah sosial tersebut.
Sebagai rencana, Disnaker Kota Batu akan membuat berbagai program pelatihan kerja, pelatihan manajemen kepada unit usaha kecil, pelatihan untuk karyawan pabrik rokok melalui dana cukai, serta bursa kerja khusus untuk SMK.
”Kami juga malah inginnya bikin portal job untuk memudahkan para pencari kerja di Kota Batu. Saat ini, kita masih punya media sosial di instagram,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan terjun langsung ke sekolah SMK khususnya, untuk memberikan arahan leeat workshop hingga job fair. Disitu, mereka bisa mendapatkan motivasi dalam mengenal dunia kerja sebelum benar-benar terjun langsung.
”Dengan begitu, mereka tidak mudah begitu saja langsung resign-resign. Memang kudu ada gebrakan dengan turun ke SMK langsung, dikasih motivasi, dikasi tahu tentang dunia kerja seperti apa,” kata dia.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko