BATU, Tugumalang.id – Ancaman penularan virus HIV/AIDS masih tinggi. Di Kota Batu, Jawa Timur, angka penderita HIV/AIDS pada 2022 mencapai 45 kasus. Ini terbilang meningkat jika dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Kota Batu, dari total 45 kasus ini, 33 orang diantaranya merupakan warga Kota Batu. Sisanya warga luar daerag, namun mereka memeriksakan diri di Kota Batu.
Sebab itu, pihak Dinkes Kota Batu kini mulai aktif menggencarkan upaya pencegahan dan deteksi dini penyebaran HIV/AIDS di Kota Batu. Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Batu, dr Susana Indahwati, pihaknya kini sedang getol menggelar Mobile VCT (Voluntary Counselling and Testing) HIV/AIDS.
”Itu dilakukan setiap sebulan sekali pada kelompok risiko. Seperti di tempat hiburan malam, pekerja seks, waria hingga pengguna Napza suntik. Itu nanti didata rutin agar mereka bisa segera mendapat perawatan atau memulai pengobatan,” kata Susan dihubungi, Minggu (26/2/2023).
Dalam kegiatan itu dilakukan dengan mengambil sampel darah dan juga konseling. Pihaknya memastikan identitas kelompok berisiko akan dilindungi.
Lebih lanjut, terkait data penderita HIV/AIDS di Kota Batu cukup mencengangkan. Karena 16 orang diantaranya merupakan ibu rumah tangga. Kedua, adalah golongan gay. Ibu-ibu rumah tangga dalam hal ini tertular dari suaminya yang berperilaku seks bebas atau jajan di luar dan pengguna narkoba.
Jika diakumulasikan, sepanjang tahun 2014- 2022, penderita HIV/AIDS di Kota Batu berjumlah 346 orang. Dinkes mengimbau masyarakat untuk aktif dan terbuka dalam menanggulangi masalah ini. Mereka, penderita juga punya hak yang sama untuk mengakses pelayanan kesehatan.
”Jangan malah dikucilkan sehingga nanti berefek panjang kedepannya. Mereka malu, kemudian tidak mau berobat dan akhirnya semakin meluas. Mereka juga butuh dukungan,” pungkasnya.
Reporter: Ulul Azmy
editor: jatmiko