MALANG – Kanker Payudara masih menjadi momok di Kota Malang. Angka kasusnya sendiri tercatat menempati peringkat pertama dari semua jenis kanker selama tahun 2020. Data ini dari Dinas Kesehatan Kota Malang.
Jumlahnya cukup banyak mencapai 359 kasus. Lalu, peringkat kedua ada kanker serviks sebanyak 77 kasus dan peringkat ketiga adalah kanker kolorektal sebanyak 3 kasus.
”Dari kasus kanker yang ada, kanker payudara tercatat masih menonjol di rumah sakit dan puskesmas,” ungkap Kasi Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Malang, M. Zamroni, Jumat (5/2/2021).
Melihat data ini, dirinya mengimbau warga waspada dan perlu melakukan pencegahan. Caranya dengan melakukan deteksi dini dan rutin periksa secara berkala di sejumlah fasilitas layanan kesehatan yang tersedia.
Melalui deteksi dini, terang Zamroni, bisa mencegah seseorang terjangkit kanker stadium parah. Dengan mengetahui sejak dini, artinya penanganan bisa maksimal.
Zamroni menerangkan, penyebab kanker ini terjadi karena perubahan mutasi genetik pada sel tubuh. Perubahan mutasi itulah yang membuat sel menjadi abnormal.
“Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme sendiri dalam menghancurkan sel abnormal ini. Nah, jika dalam proses mekanisme tersebut gagal, sel abnormal akan tumbuh tak terkendali sehingga menyebabkan kanker,” paparnya.
Sebab itu, deteksi dini menjadi langkah yang penting untuk mencegah sel abnormalntersebut tidak terus tumbuh. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat.
“Pada intinya rutin cek kesehatan, jangan merokok, rajin olahraga, diet seimbang, istirahat cukup dan memanajemen stress dengan baik,” imbaunya.