Tugumalang.id – Merebaknya judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) ilegal menjadi perhatian semua pihak. Anggota DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih, mengajak masyarakat di Jatim untuk bersama-sama memerangi judi online dan pinjol ilegal.
Hal itu dia sampaikan usai mengisi acara Peningkatan dan Pemantapan Pendidikan Politik bagi Masyarakat yang digelar Bakesbangpol Jatim di Hotel Aria Gajayana, Kota Malang pada Kamis (12/12/2024).
Acara itu juga membahas soal dampak judol dan pinjol ilegal. Bahkan juga ada narasumber dari OJK yang memaparkan literasi dalam mengantisipasi judol dan pinjol ilegal.
Baca Juga: Judi Online Mulai Menjangkiti Sebagian Anak Anak di Kota Malang
Hikmah Bafaqih mengatakan bahwa pihaknya prihatin dengan merebaknya judol dan pinjol ilegal di berbagai daerah. Bahkan menurutnya, hal ini juga telah menjadi atensi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar.
“Makanya kami di bawah terus menyuarakan ini, mengedukasi bahwa kita harus bersama sama memerangi judol dan pinjol ilegal,” kata Hikmah.
Dia memandang bahwa judol dan pinjol ilegal memberikan dampak permasalahan yang kompleks. Bahkan menurutnya bisa merusak generasi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Cegah Masyarakat Jadi Korban Penipuan dan Judi Online, Kepala OJK Malang Minta Lakukan Check and Recheck
“Multiplier effect-nya luar biasa, kerusakan keluarga hingga kerusakan generasi,” ujarnya.
Untuk memerangi judol dan pinjol ilegal, dia juga mengajak masyarakat Jatim membangun kesadaran dan kepedulian bersama. Dalam hal ini, tentu untuk mendorong perubahan perilaku meninggalkan judol dan pinjol ilegal.
“Jadi perlu membangun awareness bahwa judol dan pinjol ilegal bukan lah langkah yang tepat kalau ingin uang lebih,” tuturnya.
Dikatakan, judol saat ini telah menyerang anak anak. Sebab, design-nya seperti permaian atau games online.
“Anak anak kan gak ngerti kalau itu sebetulnya judi. Diminta bayar ini ini, ternyata judi. Ini kan bahaya,” kata dia.
Baginya kekuatan keluarga dalam mendampingi tumbuh kembang anak harus lebih dikuatkan. Orang tua menurutnya tak boleh kalah dengan kemauan anaknya.
“Kalau orang tua kalah sama anak, ya udah, bisa tambah berbahaya,” ungkapnya.
Selain anak anak, kalangan perempuan saat ini juga rawan terjerat jebakan pinjol ilegal. Perkembangan teknologi digital menurutnya juga kerap membuat kalangan perempuan tak sengaja mengklik link yang ternyata adalah pinjol ilegal.
“Misal saat enak enak nonton drakor, lalu ada iklan dan kepencet yang ternyata itu pinjol. Tanpa kita instal itu instal sendiri,” ucapnya.
Tak hanya itu, pinjol ilegal juga cukup mudah diakses oleh masyarakat yang sedang terdesak ekonomi. Apalagi, persyaratan mendapatkan pinjol tak rumit.
Sementara itu, Kabid Politik Dalam Negeri Bakesbangpol Jatim, Kus Adiyanto mengatakan bahwa masyarakat yang terjebak judol dan pinjol ilegal biasanya belum memahami dampak bahayanya di kemudian hari karena minim literasi.
“Judol dan pinjol ilegal sangat merusak masyarakat dan generasi. Kami harap melalui kegiatan yang melibatkan OJK hingga komunitas masyarakat ini bisa meningkatkan literasi masyarakat terkait bahaya judol dan pinjol ilegal,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A