Tugumalang.id – Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp 63.152.950.000 miliar. BOSDA ini akan disalurkan ke sekolah negeri dan swasta yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
BOSDA untuk sekolah negeri dialokasikan sebesar Rp 22.374.700.000. Sekolah negeri yang menerima BOSDA ini adalah SD, SMP, TK, dan sanggar kegiatan belajar (SKB). Jika ditotal, terdapat 201.187 siswa di sekolah negeri di Kabupaten Malang.
Untuk SD, terdapat 158.248 siswa. Untuk SMP, terdapat 43.459 siswa. Sementara untuk TK terdapat 339 siswa dan SKB memiliki 141 siswa.
BOSDA untuk sekolah swasta dianggarkan sebesar Rp 19.070.700.000. Diketahui, siswa SD swasta di Kabupaten Malang berjumlah 18.622 anak dan siswa SMP swasta berjumlah 44.947 anak.
Terakhir, untuk PAUD, BOSDA dianggarkan sebesar Rp 21.724.500.000. PAUD di sini termasuk kelompok bermain (KB), Taman Kanak-kanak (TK), satuan PAUD sejenis (SPS) dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Total terdapat 72.415 siswa yang belajar di PAUD.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji mengatakan pencairan BOSDA ini akan dimulai pada Maret 2023.
“Untuk anggaran tahun ini masih tersedia untuk dua bulan dicairkan sekitar Maret. Jadi dua bulan itu Januari dan Februari, dicairkan bulan Maret,” ujarnya.
BOSDA yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ini digunakan untuk mengakomodir hal-hal yang tidak bisa dibiayai oleh BOS reguler dari pemerintah pusat. Misalnya untuk membayar guru tidak tetap (GTT) dan belanja pendidikan kegiatan peningkatan penelitian tindakan kelas (PTK).
Di samping itu, BOSDA juga bisa digunakan untuk mengadakan sarana yang bisa menunjang pembelajaran. Bisa juga untuk membiayai pengembangan minat bakat, perlombaan, dan lain-lain.
“Pada dasarnya anggaran BOSDA ini digunakan untuk membatu mencukupi kekurangan biaya sekolah yang didapat dari BOS Reguler,” pungkas Suwadji.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A